Tanailandu, Mawasangka, Buton Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 3:
'''Sejarah'''
'''Tanailandu''' adalah [[desa]] di Kecamatan [[Mawasangka, Buton|Mawasangka]], [[Kabupaten Buton]] dan
DesaTanailandu merupakan bekas wilayah Kerajaan dan [[Kesultanan Buton]] yang telah eksis sejak zaman dulu. Pada masa pemerintahan Raja Buton ke-6 dan juga Sultan Buton ke-1 bernama Murhum, rakyat Tanailandu diriwayatkan patuh dan setia kepadanya
Baris 14:
Seiring dengan perkembangan waktu, komunitas suku Wasindoli menyebar dan mendiami daerah-daerah dataran rendah disekitarnya, sebagian besar bermukim di Perkampungan yang biasa disebut dengan dhana (Wae Dhana) kata dhana berarti alang-alang yakni di ambil dari nama tumbuhan yang tumbuh mendominasi wilayah pemukiman baru (Kampo Baru) dan masih dipimpin oleh Bonto Hasimu.
Setelah terbentuknya pemukiman baru, Kampo Baru menjadi lumbung pangan. Sehingga kampo baru dikenal dengan kesuburan tanaman dan tanahnya. Sehingga pasca kepemimpinan Bonto Hasimu sampai terbentuk suatu desa secara adminisratif di beri nama Desa Tanailandu ( Desa Tanah Yang subur).
Berikut Adalah Nama-Nama Kepala Desa Tanailandu secara administratif
Bapak Samuli
Bapak Usman Hasan
Baris 37:
- Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Desa Tanailandu sebagai berikut
Ø Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kanapa-Napa
Baris 55:
Ø Perempuan sebanyak 583 Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 305 KK dengan rincian sebagai berikut
Ø Laki- laki sebanyak 236 KK dan Perempuan sebanyak 69 KK
|