Kuil Buddhis Korea: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Seni Buddha menggunakan HotCat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Praktik Buddhisme di Korea telah dimulai sejak abad ke-4 Masehi pada periode [[Tiga Kerajaan Korea|Tiga Kerajaan]] (57 SM-668 M). Perkembangan Buddhisme dalam jangka waktu yang sangat panjang ini membuatnya menyerap unsur-unsur kepercayaan asli setempat yang lebih lama berakar. Tiga Kerajaan mendukung Buddhisme sebagai agama resmi dan aktif membangun kuil-kuil Buddha. Periode keemasan Buddhisme berlangsung pada periode [[Silla Bersatu]] (668-935). Dalam masa ini seni Buddha yang paling bermutu diciptakan bersamaan dengan pendirian kuil-kuil, pagoda, arca dan menara genta. Kejayaan seni dan arsitektur Buddhis berlanjut pada periode [[Goryeo]] (918-1392). Karena perang sering melanda semenanjung Korea, hanya tersisa sedikit sekali warisan kuil Buddha dari zaman Tiga Kerajaan dan Goryeo. Kuil-kuil besar pada zaman kuno menunjukkan dukungan besar dari penguasa kepada Buddhisme. Arsitektur Buddhis Tiga Kerajaan Korea juga mempengaruhi bangunan religius di Jepang yang sampai kini masih utuh dan memperlihatkan pengaruh Korea. Kuil-kuil besar dari zaman Silla, hampir semua kini telah musnah. Sebagian besar kuil Buddha yang tersisa telah direnovasi mengikuti perkembangan zaman. Kehidupan religi terkonsentrasi pada kuil-kuil ini. Di antara yang terpenting adalah [[Kuil Bulguk]] di [[Gyeongju]]. Tiga kuil besar lain dianggap sebagai perlambang tiga ratna-–"Buddha, dharma, dan sangha". Buddha dilambangkan dengan [[Kuil Tongdo]] ([[Busan]]) yang menyimpan relik Sakyamuni dalam [[stupa]]. Korea menyerap arsitektur Buddhis Tiongkok, dimana stupa telah berbentuk [[pagoda]]. [[Kuil Haein]] yang melambangkan dharma memiliki perpustakaan yang menyimpan teks-teks suci. [[Kuil Songgwang]] dibuat sebagai lambang [[sangha]].
Arsitektur Buddhis Korea memiliki keunikan tersendiri dan cenderung didekorasi dengan lebih rumit dibanding bangunan berarsitektur khas [[Konfusianisme]]. Ia telah menyerap unsur kepercayaan Korea kuno ke dalamnya. Walau [[Kristiani]] telah mendapatkan banyak pengikut di Korea dan banyak tempat ibadah Kristen dibangun, arsitektur-arsitektur Buddhis merupakan mayoritas situs warisan budaya yang dilindungi pemerintah di seluruh negeri. Pada tanggal 2 Juli 2018, komplek kuil-kuil gunung Korea yakni [[Bongjeongsa]] [[Seonamsa]], [[Daeheungsa]], [[Beopjusa]], [[Magoksa]], [[Tongdosa]], [[Buseoksa]] ditetapkan sebagai [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]] karena nilai-nilai historis yang dimilikinya.<ref name="bongjeong-unesco">[http://www.thejakartapost.com/travel/2018/07/01/unesco-lists-korean-mountain-buddhist-temples-as-world-heritage-sites.html UNESCO lists Korean mountain Buddhist temples as World Heritage sites], 20-11-2018.</ref>
==Kuil-kuil gunung==
|