=== Perang melawan Lisinius ===
Pada tahun-tahun berikutnya, Konstantinus secara bertahap mengkonsolidasikan superioritas militernya atas para pesaingnya di dalam Tetrarki yang telah runtuh itu. Pada tahun 313, ia bertemu dengan [[Licinius|Lisinius]] di [[Milan]] untuk mengamankan aliansi mereka melalui pernikahan Lisinius dan saudari seayah Konstantinus, [[Flavia Yulia Konstantia|Konstantia]]. Selama pertemuan tersebut, para kaisar bersepakat untuk mengeluarkan apa yang disebut [[Maklumat Milan]],<ref>Istilah tersebut dipandang sebagai suatu kekeliruan karena apa yang ditetapkan di Milan bukan sebuah [[edikmaklumat]], sementara edikmaklumat-edikmaklumat Lisinius yang berikutnya—di antaranya adalah edikmaklumat-edikmaklumat yang masing-masing ditujukan untuk Provinsi Bitinia dan Palestina sebagaimana dicatat oleh Laktansius dan Eusebius—tidak dikeluarkan di Milan.</ref> yang secara resmi memberikan toleransi penuh kepada Kekristenan dan semua agama di dalam Kekaisaran.<ref>Pohlsander, ''Emperor Constantine'', 25.</ref> Dokumen tersebut mengandung manfaat khusus bagi umat Kristiani, melegalkan agama mereka dan mengembalikan semua properti mereka yang disita selama masa [[penganiayaan Diokletianus]]. Dokumen tersebut tidak lagi mengakui metode-metode pemaksaan agama seperti yang pernah dilakukan sebelumnya dan hanya menggunakan istilah-istilah umum untuk menyebut hal ilahi—"Keilahian" dan "Keilahian Tertinggi", ''summa divinitas''.<ref>Drake, "Impact," 121–123.</ref> Namun konferensi itu dipersingkat karena Lisinius mendapat berita bahwa Maximinus pesaingnya telah menyeberangi [[Selat Bosporus]] dan menginvasi wilayah Eropa. Lisinius berangkat untuk menghadapi Maximinus dan akhirnya mengalahkan dia, meraih kontrol atas seluruh bagian timur Kekaisaran Romawi. Hubungan antara kedua kaisar yang tersisa mengalami kemerosotan, karena Konstantinus mengalami suatu percobaan pembunuhan oleh seseorang yang hendak diangkat oleh Lisinus menjadi Caesar;<ref name="ReferenceA">Carrié & Rousselle, ''L'Empire Romain'', 229</ref> Lisinius, karena keterlibatannya, telah menghancurkan patung-patung Konstantinus di Emona.<ref>Byfield, Ted, ed. The Christians: Their First Two Thousand Years, vol. III By This Sign. pg 148. [http://www.christianhistoryproject.org/to-the-constantine-era/constantine]</ref> Pada tahun 314 atau 316, kedua Augusti itu saling memerangi satu sama lain dalam [[Pertempuran Cibalae]], yang berakhir dengan kemenangan Konstaninus. Bentrokan antara mereka kembali terjadi dalam [[Pertempuran Mardia]] tahun 317, dan berakhir dengan satu kesepakatan bahwa putra-putra Konstantinus ([[Flavius Yulius Krispus|Krispus]] dan [[Konstantinus II (kaisar)|Konstantinus II]]) dan putra Lisinius (Lisinianus) dijadikan para ''[[Caesar (gelar)|caesars]]''.<ref>Pohlsander, ''Emperor Constantine'', 38–39.</ref> Setelah pengaturan ini, Konstantinus memerintah keuskupan-keuskupan sipil Panonia dan Makedonia serta bertempat tinggal di [[Sirmium]]. Dari sana ia memerangi kaum Goth dan Sarmatia pada tahun 322, serta kembali memerangi kaum Goth pada tahun 323.<ref name="ReferenceA" />
Pada tahun 320, Lisinius diduga mengingkari kebebasan beragama sebagaimana dijanjikan dalam [[Maklumat Milan]] tahun 313 dan memulai lagi penindasan terhadap umat Kristiani,<ref>Pohlsander, ''Emperor Constantine'', 41–42.</ref> umumnya tanpa pertumpahan darah, tetapi ia melakukan penyitaan dan pemberhentian para pemegang jabatan Kristiani.<ref>Carrié & Rousselle, ''L'Empire Romain'', 229/230</ref> Meskipun karakterisasi Lisinius sebagai anti-Kristiani sedikit meragukan, kenyataannya adalah ia tampak jauh lebih tertutup dalam mendukung Kekristenan daripada Konstantinus. Oleh karena itu, Lisinius cenderung memandang Gereja sebagai suatu kekuatan yang lebih loyal kepada Konstantinus daripada kepada sistem Imperial pada umumnya<ref>Timothy E. Gregory, ''A History of Byzantium''. Chichester: John Wiley & Sons, 2010, ISBN 978-1-4051-8471-7, page 54</ref> – menurut penjelasan sejarawan Gereja yang bernama [[Sozomen]].<ref>Philip Schaff, ed., ''Nicene and Post-nicene Fathers: Second Series''. New York: Cosimo, 2007, ISBN 978-1-60206-508-6, page 418, footnote 6</ref>
|