* "Pantai": sekarang dikenal sebagai [[:en:St. Paul's Bay|''St. Paul's Bay'']] di bagian utara pulau Malta. Terletak beberapa mil sebelah utara Valletta, ibukota dan pelabuhan yang terkenal di Malta.{{sfn|Smith|1880|p=140, 148}}<ref>Breusing, p. 190, Vars, p. 243. Dikutip dalam ''Expositor's Greek Testament''. Acts. 28.</ref>
* "Barulah kami tahu": diterjemahkan dari bahasa Yunani ''τότε ἐπέγνωσαν'', ''tote epegnōsan''. Pertanyaan mengapa pelaut berpengalaman tidak dapat mengenali pantai itu, telah dijawab melalui penelitian James Smith, bahwa selain Valletta, pelabuhan yang terkenal di Malta, tidak ada tanda-tanda khusus pada bagian lain pulau itu, yang dalam angin ribut tidak dapat dibedakan cirinya dari pulau-pulau lain.{{sfn|Smith|1880|p=140, 148}}
* "[[Malta]]": nama modern dari nama kuno {{lang-el|Μελίτη}}, ''Melite'', nampaknyatampaknya nama [[Fenisia]], dari akar kata Ibrani מָלַט, "melarikan diri" (Bochart, ''Canaan,'' 1:26), jadi, suatu "tempat perlindungan," disebut "dermaga perlindungan' oleh para pelaut yang sering menghampiri Valletta, dermaga utama pulau Malta, saat ada angin ribut di laut; atau kemungkinan dari "tanah liat", bahasa Ibrani: מֶלֶ, bahasa Italia: "''malta''", dari tanah liat yang membentuk dasar laut di sekitar Malta, yang mengamankan penurunan jangkar.<ref name=pulpit/> Benson melihat dari akar kata Yunani ''meli'', artinya "madu", karena banyanya madu lebah yang ditemukan di sana.<ref name=benson>Benson Commentary. Acts 28.</ref> Rujukan nama "Melite" ini didukung oleh para penulis kuno, seperti [[Diodoros Sikolos|Diodorus]], [[Strabo]], [[Cicero]], [[Ovidius]],<ref>Diodorus Siculus. ''Bibliothecae historicae'' v. 12; Strabo, vi. 2, p. 277; Cicero. ''Verr.'' vi. 46; Ovidius. ''Fast.'' iii. 567 f.: ''Fertilis est Melite, sterili vicina Cosyrae, Insula quam Libyci verberat unda freti''. Dikutip dalam: ''Meyer's NT Commentary''. Acts 28.</ref> [[Plinius Yang Tua|Plinius]]<ref>[[Plinius Yang Tua|Plinius]]. ''Nat. Hist.'' l 3. c. 8</ref> dan [[Klaudius Ptolemaeus|Ptolemaeus]].<ref>[[Klaudius Ptolemaeus|Ptolemaeus]]. ''Geograph.'' l. 4. c. 3.</ref> Pulau Malta asalnya dihuni oleh orang Fenisia, entah dari Tirus atau Kartago tidak bisa dipastikan, meskipun pada waktu Perang Punic Pertama menjadi milik Kartago. Lalu jatuh ke tangan Romawi pada tahun 218 SM, dan pada waktu Paulus tiba di sana, sudah dimasukkan ke dalam provinsi Sisilia.<ref name=pulpit/> Penduduknya tetap orang Fenisia atau Punik, yang mungkin hanya mengenal sedikit bahasa Yunani atau Latin.<ref name=pulpit/> Nama suatu mata air di ''St. Paul's Bay'', "''Ayn tal Razzul''", "Mata air Sang Rasul," dikatakan oleh Smith (Smith, p. 24) berasal dari bahasa Fenisia, tetapi diragukan karena lebih mirip dengan dialek Afrika-Arab, yang menurut Gesenius mendasari bahasa Malta,<ref name=pulpit/> meskipun ada empat prasasti asli dalam bahasa Fenisia telah ditemukan di pulau itu.<ref>'Monument. Phoenic,' pars prima, pp. 90-111,252, dan 341. Dikutip dalam: ''Pulpit Commentary''. Acts 28.</ref> Selain itu juga ditemukan situs-situs bekas Romawi abad ke-1 M, juga sebuah gua yang disebut "''St Paul's Grotto''" tempat Paulus diyakini tinggal selama di Malta dan memulai pertemuan-pertemuan jemaat di sana, tempat-tempat pemakaman dan ritual Kristen yang bertarikh abad ke-3 dan bukti-bukti lain keberadaan Kekristenan di Malta pada abad ke-1.<ref>[http://www.malta.com/en/about-malta/city-village/rabat Rabat, desa di Malta bagian barat, tempat gua Paulus]. Malta.com - Diakses 24 April 2018.</ref><ref>[http://www.visitmalta.com/en/roman-times Masa Romawi]. VisitMalta.com - Diakses 24 April 2018.</ref>
** Pernah ada pendapat bahwa "Melita" merujuk kepada "[[:en:Meleda|Meleda]]", sebuah pulau keil di [[Laut Adriatik]], tidak jauh dari pantai [[Iliria]], yang disampaikan pada abad ke-10, oleh [[Konstantinus VII|kaisar Constantine Porphyrogenitus (Konstantinus VII)]] (905-959 M),<ref>Constantine Porphyrogenitus. ''de Adm. Imp.'' p. 36</ref> dan Padre Georgi, seorang biarawan Dalmatia pada abad ke-18 yang lahir di pulau Meleda. Alasan yang diberikan adalah kaitan "Adria" ({{Alkitab|Kisah 27:27}}) dengan Laut Adriatik pada zaman modern, serta istilah “barbarian” pada [[#Ayat 2|Kisah 28:2]], dan ketiadaan ular di pulau Malta modern (yang sebenarnya juga lama punah di daerah-daerah lain). Namun, secara geografi tidak memungkinkan bagi suatu kapal untuk terkatung-katung 14 hari tanpa melihat pantai di Laut Adriatik modern yang sempit, apalagi terdampar di teluk Venice. Selain itu jurusannya harus berlawanan dengan arah angin kencang (dari timur laut) juga tidak sesuai dengan catatan perjalanan berikutnya ({{Alkitab|Kisah 28:11-12}}).<ref name=expositor/><ref name=cambridgebible/> Pendapat ini juga ditolak berdasarkan pemaparan cuaca saat itu oleh Dean Howson<ref>Dean Howson. “Melita,” B.D.1, ii., pp. 315–317</ref>, dan Zahn,<ref>Zahn. (menjawab Mommsen), Einleitung, ii., p. 422.</ref> serta penjelasan menyeluruh oleh Breusing,<ref>Breusing p. 190</ref>, Vars<ref>Vars, p. 243,</ref> dan James Smith.{{sfn|Smith|1880|p=140, 148}}
|