Si Pitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
Kemudian, Hinne menekan Haji Naipin (Guru Si Pitung) untuk membuka rahasia kesaktian si Pitung. Akhirnya, diketahui kesaktian tersebut berupa “jimat”, sehingga Hinne dapat menangkap Si Pitung secara lebih cepat. Versi lainya menyatakan bahwa Pitung dikhianati oleh temannya sendiri (kecuali Dji-ih) walaupun versi ini diragukan kebenarannya. Tetapi menurut versi film Si Pitung Banteng Betawi (1971), ia dikhianati oleh Somad yang memberitahukan kelemahan Pitung untuk mengambil “jimatnya”. Kisah lainnya menyatakan bahwa Pitung telah diambil “Jimat Keris”-nya sehingga kesaktiannya menjadi lemah. Versi lainnya mengatakan bahwa kesaktian Pitung hilang setelah dipotong rambut, dan juga versi lain mengatakan bahwa kesaktiannya hilang karena seseorang melemparkan telur. Akhirnya Pitung meninggal karena luka tembak Hinne (Berdasarkan versi Film Si Pitung, Pitung mati tertembak karena peluru emas). Sesudah Si Pitung meninggal, makamnya dijaga oleh tentara karena percaya bahwa Si Pitung akan bangkit dari kubur. Hal ini tersirat dari Rancak Si Pitung dalam Van Till (1996):
{|
|<poem>Si Pitung sudah mati dibilangin sama sanak sudaranya
Digotong di Kerekot Penjaringan kuburannya
dibilangin sama sanak sudaranya
Digotong di Kerekot
Penjaringan kuburannya
 
Saya tau orang rumah sakit nyang bilangin
Baris 42 ⟶ 40:
 
Yang gali orang rante mengaku paye
Belencong pacul itu waktu suda sedie</poem>
|style="padding-left:2em;"|<poem>Lantaran digali Tuan Besar kurang percaye
Dilongok dikeker bangkenye masi die
 
Baris 55 ⟶ 53:
Tuju ari tuju malem pesta permisiannya
Sengaja bikin pesta mau tangkep kawan-kawannya
 
Nama Pitung mau ditangkep kawan-kawannya
 
 
</poem>
|}