Fatwa Oran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
berlebihan |
Swarabakti (bicara | kontrib) Perbaikan saltik Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 69:
Para akademisi modern di bidang sejarah Islam Spanyol menekankan pentingnya pengaruh fatwa ini. Harvey menyebutnya "dokumen teologi kunci" untuk studi Islam Spanyol setelah pemurtadan paksa, pendapat yang juga disepakati Stewart.{{sfn|Harvey|2005|p=60}}{{sfn|Stewart|2007|p=266}} Mercedes García-Arenal dan Fernando Rodríguez Mediano, para sejarawan Spanyol dan umat Muslim Barat, menyebut fatwa tersebut "terkenal" dan "salah satu teks teologi paling penting dari masa akhir Islam di Spanyol".{{sfn|Garcia-Arenal|Rodríguez Mediano|2013|p=290}} Sarjana sastra Spanyol María del Mar Rosa-Rodríguez menganggap fatwa tersebut berpengaruh karena itu resmi mendokumentasikan "adanya keberagamaan yang tak bergantung pada ibadah tradisional".{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=157}}
Harvey dan Stewart berkata bahwa fatwa tersebut adalah sebuah penyimpangan dari pendapat ulama sebelumnya, yang biasanya menekankan
Harvey berpendapat bahwa fatwa tersebut bukanlah pelonggaran syariah secara permanen dan universal; sebaliknya, pengirim dan para penerima fatwa tersebut mestinya memandang bahwa dispensasi yang diberikan fatwa ini hanya sementara, untuk keadaan luar biasa yang dianggap akan berlalu.{{sfn|Harvey|2005|p=64}} Redaksi fatwa ini diawali dengan menekankan tentang kewajiban seluruh Muslim untuk mengamalkan agamanya,{{sfn|Harvey|2005|p=61}} dan diakhiri dengan harapan-harapan agar Islam kembali dapat diterapkan secara terbuka tanpa syarat, tekanan dan kekhawatiran.{{sfn|Harvey|2005|p=63}} Mufti dan beberapa orang Morisco mengira agar krisis tersebut berakhir dalam waktu dekat.{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=152}} Rosa-Rodriguez menyatakan bahwa fatwa tersebut menyatakan sebuah harapan bahwa "Bangsa Turki yang Mulia" (merujuk pada [[Kekaisaran Utsmaniyah]] yang kekuasaannya sedang berkembang di Laut Tengah pada masa itu) akan melakukan intervensi dan mengakhiri penindasan yang mereka alami.{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=151–152}} Namun, harapan ini tak terwujud, dan penindasan di Spanyol berlanjut, sehingga fatwa yang tadinya bersifat sementara menjadi norma wajar pengamalan Islam dari generasi ke generasi.{{sfn|Rosa-Rodríguez|2010|p=152}}
|