Lembaga Wali Nanggroe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 67:
Lembaga Wali Nanggroe dibentuk sebagai implementasi salah satu butir [[Nota kesepahaman|Nota Kesepahaman]] Antara [[Pemerintah Republik Indonesia]] dan [[Gerakan Aceh Merdeka|GAM]] di [[Helsinki]], [[15 Agustus]] [[2005]] (MoU Helsinki). Dalam angka 1.1.7. MoU Helsinki disebutkan bahwa di Aceh akan dibentuk Lembaga Wali Nanggroe dengan segala perangkat upacara dan gelarnya. Menindak lanjuti butir kesepakatan tersebut maka melalui [[Undang-Undang Pemerintahan Aceh|Undang-undang Nomor 11 tahun 2006]] tentang [[Pemerintahan Aceh]] ketentuan tentang pembentukan [[Lembaga Wali Nanggroe]] kelak ditetapkan melalui sebuah [[Qanun]].
Pengesahan Qanun Wali Nanggroe juga dikuatkan oleh asas-asas hukum yang diterima secara universal yaitu:
* ''asas lex specialis derogate legi generali'' (ketentuan hukum yang khusus diutamakan dari pada ketentuan hukum yang umum).
* ''asas pacta sunt servanda'' (asas bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak/perjanjian yang dibuat oleh para pihak dengan itikad baik atau ''good faith'').<ref>{{Cite news|url=http://aceh.tribunnews.com/2016/03/16/qanun-wn-adalah-turunan-uupa-dan-mou-helsinki|title=Qanun WN adalah Turunan UUPA dan MoU Helsinki - Serambi Indonesia|date=2016-03-16|newspaper=Serambi Indonesia|language=id-ID|access-date=2018-08-12}}</ref>
|