Tempoyak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bluejang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 16:
'''Tempoyak''' atau '''tempuyak''' adalah [[masakan]] yang berasal dari buah [[durian]] yang [[fermentasi|difermentasi]]. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai [[lauk]] saat menyantap [[nasi]]. Tempoyak juga dapat dimakan langsung, namun hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Selain itu, tempoyak dijadikan [[bumbu]] masakan.
 
Citarasa dari Tempoyak adalah [[asam]], karena terjadinya proses [[fermentasi (makanan)|fermentasi]] pada daging buah [[durian]] yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di [[Bengkulu]], [[Palembang]], [[Lampung]], [[SumateraSumatra Barat]], [[Jambi]], dan [[Kalimantan]]. Selain itu, makanan ini juga terkenal di [[Malaysia]]. Di [[Palembang]], tempoyak dimasak dengan campuran daging [[ayam]]. Di [[Lampung]], tempoyak menjadi bahan dalam hidangan [[seruit]] atau campuran untuk [[sambal]].
 
== Sejarah tempoyak ==
Tempoyak diriwayatkan dalam [[Hikayat Abdullah]] sebagai makanan sehari-hari penduduk [[Terengganu]]. Ketika [[Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]] berkunjung ke [[Terengganu]] sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.<ref>[http://books.google.co.uk/books?output=html_text&id=kjbaJrnVpDAC&dq=tempoyak+hikayat+abdullah&q=tempoyak Hikayat Abdullah]</ref> Berdasarkan sejarah yang ada dalam [[Hikayat Abdullah]], tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di [[Pulau SumateraSumatra|SumateraSumatra]] dan [[Pulau Kalimantan|Kalimantan]].
 
== Cara pembuatan ==