Pantang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
*drew (bicara | kontrib)
{{rapikan}}
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Pantang''' berarti "tidak melakukan sesuatu dalam kehidupan" baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Hal ini dilakukan karena alasan [[kesehatan]], [[kebiasaan]] ataupun [[keyakinan]] tertentu.
{{rapikan}}
 
'''Pantang''' adalah suatu alternative aksi (selain puasa) yang dilakukan pada saat pra-paskah (40 hari sebelum paskah). Dalam melakukan pantang, seseorang dapat memilih kebiasaan/makanan/mind pattern untuk tidak dilakukan selama masa pra-paskah. Misalnya, pantang untuk merokok. Orang tersebut, memilih untuk tidak merokok selama 40 hari. Tentu saja, pantang akan berarti bila aksi yang dipilih merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang tersebut.
== Pantang dalam kesehatan ==
Orang yang menderita penyakit tertentu, atau yang ingin menghindari akibat-akibat yang tidak diinginkan atas kesehatannya, seringkali melakukan praktik berpantang. Misalnya, seseorang yang menderita [[diabetes]] sering memilih atau dianjurkan untuk berpantang [[gula]] ataupun makanan yang terlalu banyak mengandung [[karbohidrat]]. Orang yang menderita [[tekanan darah tinggi]] (hipertensi) dianjurkan menghindari [[garam]]. Untuk menghindarkan penyakit [[kanker]] dokter sangat menganjurkan orang untuk menghentikan [[rokok|merokok]] atau menghindari tempat-tempat di mana banyak orang yang merokok.
 
== Pantang karena kebiasaan ==
Di daerah-daerah tertentu di Indonesia (misalnya, di [[Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[Lombok]], dll.), terdapat kolam yang berisi ikan-ikan yang tidak boleh ditangkap dan dimakan. Bila pantangan ini dilanggar, si pelakunya akan mengalami malapetaka.
 
== Pantang karena keyakinan ==
Agama-agama atau keyakinan tertentu mengajarkan pemeluknya untuk berpantang atau menghindari makanan tertentu.
 
Di daerah pantai selatan pulau [[Jawa]] ada keyakinan bahwa laki-laki tidak boleh mengenakan pakaian berwarna hijau. Bila pantangan ini dilarang, orang tersebut dapat ditelan ombak; menurut keyakinan masyarakat setempat, orang itu diambil menjadi suami [[Nyai Roro Kidul]], penguasa pantai selatan.
 
[[Agama Hindu]] melarang pengikutnya memakan daging [[sapi]], karena sapi ([[Nandi]]) adalah kendaraan dewa [[Syiwa]].
 
[[Yudaisme|Agama Yahudi]] menuntut berbagai pantangan dari para pengikutnya: menaati hari [[Sabat]], memakan makanan yang [[kosyer]], dll.
 
Dalam [[agama Islam]], pemeluknya berpantang memakan makanan yang [[haram]], mengenakan atau mengambil [[riba]], memperlihatkan [[aurat]] kepada seseorang yang bukan [[muhrim]]nya, dll.
 
Umat [[Katolik Roma|Katolik]] mempraktikkan pantang sebagai alternatif aksi (selain puasa) yang dilakukan pada masa [[Lenten]] (pra-[[Paskah]]) (40 hari sebelum [[Paskah]]). Dalam melakukan pantang, seseorang dapat memilih kebiasaan atau makanan yang akan dihindari selama masa pra-Paskah itu. Misalnya, seorang memilih untuk berpantang merokok selama 40 hari.
 
Umat [[Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh|Advent]] berpantang memakan daging [[babi]], binatang laut yang tidak bersisik (mis. ikan hiu, udang, kepiting, kerang, dll.), meminum minuman keras atau bahkan juga kopi dan teh.
 
Banyak orang sekarang memilih untuk berpantang memakan [[daging]] dan hidup sebagai [[vegetarian]] karena keyakinannya bahwa membunuh binatang itu salah, atau keyakinan bahwa sayur-sayuran lebih menyehatkan tubuh daripada daging. [[Jainisme]] adalah salah satu agama yang secara ketat menuntut pemeluknya menjalani kehidupan sebagai [[vegetarian]].
 
{[stub}}
 
[[Kategori:Agama]]
[[Kategori:Kesehatan]]
[[Kategori:Antropologi]]