Astronomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
'''Astronomi''' adalah cabang [[ilmu alam]] yang meneliti [[benda-benda langit|benda langit]] (seperti [[bintang]], [[planet]], [[komet]], dll) serta [[Fenomena|fenomena-fenomena]] alam yang terjadi di luar [[atmosfer]] [[Bumi]] (misalnya [[radiasi latar belakang kosmik]]). Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat [[fisika]]/[[kimia]], [[meteorologi]], dan [[gerak]] dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan [[Kosmologi fisik|pembentukan dan perkembangan alam semesta]].
 
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari [[Mesir Kuno|Mesir]] dan [[Nubia]], atau [[Stonehenge]] yang berasal dari [[Britania]]. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam [[Babilonia]], [[Yunani Kuno|Yunani]], [[Sejarah Tiongkok|Tiongkok]], [[Kerajaan pada zaman India kuno|India]], dan [[Peradaban Maya|Maya]] juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas [[langit malam]]. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan [[teleskop]].
 
Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang ini sangat beragam: dari [[astrometri]], [[pelayaran berbasis angkasa]], astronomi observasional, sampai dengan penyusunan [[kalender]] dan [[astrologi]]. Meski demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan [[astrofisika]].
Baris 70:
Pada awalnya, astronomi hanya melibatkan pengamatan beserta prediksi atas gerak-gerik benda-benda langit yang terlihat dengan mata telanjang. Pada beberapa situs seperti Stonehenge, peradaban-peradaban awal juga menyusun artifak-artifak yang diduga memiliki kegunaan astronomis. [[Observatorium|Observatorium-observatorium]] purba ini jamaknya bertujuan seremonial, namun dapat juga dimanfaatkan untuk menentukan musim, cuaca, dan iklim — sesuatu yang wajib diketahui apabila ingin bercocok tanam — atau memahami panjang tahun.<ref name="history">Forbes, 1909</ref>
 
Sebelum ditemukannya peralatan seperti teleskop, penelitian harus dilakukan dari atas bangunan-bangunan atau dataran yang tinggi, semua dengan mata telanjang. Seiring dengan berkembangnya peradaban, terutama di Mesopotamia, Tiongkok, Mesir, Yunani, India, dan Amerika Tengah, orang-orang mulai membangun observatorium dan gagasan-gagasan mengenai sifat-sifat semesta mulai ramai diperiksa. Umumnya, astronomi awal disibukkan dengan pemetaan letak-letak bintang dan planet (sekarang disebut [[astrometri]]), kegiatan yang akhirnya melahirkan teori-teori tentang pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk menjelaskan asal usul [[Matahari]], [[Bulan]], dan Bumi. Bumi kemudian dianggap sebagai pusat jagat raya, sedang Matahari, Bulan, dan bintang-bintang berputar mengelilinginya; model semacam ini dikenal sebagai model geosentris, atau [[Geosentrisme#Sistem Ptolemaik|sistem Ptolemaik]] (dari nama astronom [[Romawi]]-[[Mesir]] [[Ptolemeus]]).<ref>{{cite book|last=DeWitt|first=Richard|title=Worldviews: An Introduction to the History and Philosophy of Science|year=2010|publisher=Wiley|location=Chichester, England|isbn=1405195630|page=113|chapter=The Ptolemaic System}}</ref>
 
[[Berkas:AiKhanoumSunDial.jpg|jmpl|200px|[[Jam Matahari]] Yunani, dari [[Ai-Khanoum]] (sekarang di [[Afghanistan]]), abad 3-2 SM.]]