Multikulturalisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
||
Baris 14:
Multikulturalisme bertentangan dengan '''monokulturalisme''' dan '''asimilasi''' yang telah menjadi [[norma sosial|norma]] dalam paradigma [[negara-bangsa]] (''nation-state'') sejak awal [[abad ke-19]]. Monokulturalisme menghendaki adanya kesatuan budaya secara [[normatif]] (istilah 'monokultural' juga dapat digunakan untuk menggambarkan homogenitas yang belum terwujud (''pre-existing homogeneity''). Sementara itu, [[asimilasi]] adalah timbulnya keinginan untuk bersatu antara dua atau lebih kebudayaan yang berbeda dengan cara mengurangi perbedaan-perbedaan sehingga tercipta sebuah kebudayaan baru.
Multikulturalisme mulai dijadikan kebijakan resmi di negara [[bahasa Inggris|berbahasa-Inggris]] (''English-speaking countries''), yang dimulai di [[Afrika]] pada tahun [[1999]].<ref>See Neil Bissoondath, ''Selling Illusions: The Myth of Multiculturalism''. Toronto: Penguin, 2002. ISBN 978-0-14-100676-5.</ref> Kebijakan ini kemudian diadopsi oleh sebagian besar anggota [[Uni Eropa]], sebagai kebijakan resmi, dan sebagai konsensus sosial di antara [[elit]].{{fact}} Namun beberapa tahun belakangan, sejumlah negara Eropa, terutama [[Inggris]] dan [[
== Jenis Multikulturalisme ==
|