Terowongan Notog: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
| letak = km 359+412
}}
'''Terowongan Notog (NTG)''' adalah [[terowongan]] [[kereta api]] di timur [[Stasiun Notog]], yang berada pada wilayah [[Notog, Patikraja, Banyumas|Notog]], [[Patikraja, Banyumas|Patikraja]], [[Banyumas]]. Terowongan ini dibangun pada tahun 1914-1915 oleh perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]], ''Staatsspoorwegen'' (SS), bersamaan waktu dengan [[Terowongan Kebasen]]. Terowongan Notog merupakan terowongan lengkung, yakni jalur kereta apinya berbelok. Ini menyebabkan antar ujung terowongan tidak terlihat walaupun terowongan ini tidak terlalu panjang.<ref>Majalah ''Kereta Api'' Edisi Maret 2009, '''32''': 12-15</ref>
Kemungkinan jika [[Jalur ganda]] [[Stasiun Cirebon|Cirebon]]-[[Stasiun Kroya|Kroya]] sudah aktif, maka kemungkinan terowongan ini akan dinonaktifkan dan [[rel]] akan memutari [[gunung]] yang ditembus terowongan ini.
 
Terdapat dua terowongan, yaitu terowongan lama yang berada pada jalur tunggal dan terowongan baru yang berada pada jalur ganda. Keduanya memiliki nomor bangunan hikmat (BH) 1440.
== Data teknis ==
 
{| class="wikitable"
== Sejarah ==
|-
 
!colspan=2| BH 1440
=== Era jalur tunggal (1915–2019) ===
|-
Pembangunan [[Jalur kereta api Prupuk–Kroya|lintas Prupuk–Kroya]] merupakan paket baru pembangunan jalur kereta api yang dilakukan oleh [[Staatsspoorwegen]]. Dekade 1910-an menjadi awal pembangunan lintas ini, karena merupakan bagian dari rencana penyambungan jalur yang saat itu telah sampai di Cirebon menuju Kroya. Pembangunan jalur ini juga mengalami beberapa kendala, seperti derasnya arus [[Kali Serayu]] dan harus didukung pembangunan jembatan dan terowongan mengingat jalurnya merupakan lintas pegunungan dengan kontur yang tak kalah ekstrem dengan jalur-jalur kereta api di wilayah Bandung Raya.
|Panjang || 260 m
 
|-
Terowongan Notog, sebagaimana yang ada pada angka tahunnya, dibangun pada tahun 1915 oleh SS dan kemungkinan dari angka tahunnya yang hanya satu ini, terowongan dikerjakan dalam jangka waktu beberapa bulan saja sudah tembus. Panjangnya 260 meter dan mulai beroperasi tanggal 1 Juli 1916, bersamaan dengan pembukaan segmen Patuguran–Kroya.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997-|publisher=Angkasa|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|oclc=38139980}}</ref><ref>{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref>
|Tahun pemasangan || 1915
 
|-
=== Era jalur ganda (2016–) ===
|Letak || Km 359+412
Perencanaan pembangunan jalur ganda antara Purwokerto–Kroya sepaket dengan pembangunan jalur ganda Cirebon–Kroya yang nantinya terhubung juga dengan jalur ganda lintas selatan Jawa. Lokasi terowongan berada di sebelah terowongan yang lama serta memuat dua jalur sekaligus. Panjangnya direncanakan 555 meter,<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/2450628/pembangunan-jalur-ganda-purwokerto-kroya-dilanjutkan|title=Pembangunan Jalur Ganda Purwokerto-Kroya Dilanjutkan|last=Aris|last2=Mar 2016|first2=rianto 03|website=liputan6.com|access-date=2019-01-21|last3=Wib|first3=20:48}}</ref> dibangun oleh [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] dengan menggandeng kontraktor BUMN.
|}
 
Diharapkan dengan adanya terowongan baru ini, kelajuan kereta api dapat dinaikkan hingga mendekati kecepatan maksimum kereta api Indonesia, 120 km/jam.<ref>{{Cite web|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-3821423/mengintip-terowongan-yang-tembus-gunung-banyumas-hingga-perut-jakarta|title=Mengintip Terowongan yang Tembus Gunung Banyumas Hingga Perut Jakarta|last=Aditiasari|first=Dana|website=detikfinance|access-date=2019-01-21}}</ref>
 
Setelah proses ''switch-over'' di lintas Purwokerto–Kroya ini selesai, terowongan Notog yang lama akan segera ditutup dan dijadikan cagar budaya.
 
== Galeri ==
Baris 48 ⟶ 51:
{{reflist}}
 
{{Coord|7|29|37.8|S|109|12|55.4|E|display=title}}
{{BangunanHikmat}}