Cigayam, Banjaranyar, Ciamis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
k Joseagush memindahkan halaman Cigayam, Banjarsari, Ciamis ke Cigayam, Banjaranyar, Ciamis: Penamaan yang benar sesuai Permendagri no.137 tahun 2017
Angayubagia (bicara | kontrib)
k update
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
{{desa
|peta =
|nama = Cigayam
|provinsi = Jawa Barat
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Ciamis
|kecamatan = Banjarsari
|nama pemimpin = DODI HARYANA ((2014 s/d 2020))
|luas = ... km²
|penduduk = ... jiwa
|kepadatan = ... jiwa/km²
}}
 
'''Cigayam''' adalah [[desa]] di [[Banjarsari, Ciamis|Kecamatan Banjarsari]], [[Kabupaten Ciamis]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
{{Banjarsari, Ciamis}}
 
Batas desa cigayam:
Baris 21 ⟶ 20:
● Sebelah selatan berbatasan dengan desa Pasawahan
 
<!-- == Permasalahan Desa ==
PERMASALAHAN DESA
Jembatan Cihideung yang melintasi sungai Ciputrahaji dengan panjang 17 meter dan lebar 3,5 meter di Dusun Cihideung Desa Cigayam Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis kondisinya sangat membahayakan pengendara yang melintasi jembatan tersebut.
Jembatan Cihideung
Jembatan yang merupakan jalan penghubung masyarakat kecamatan Banjarsari untuk melakukan aktivitas roda perekonomian. Jembatan tersebut pun merupakan salah satu jalur alternatif ke arah pantai pangandaran.
yang melintasi sungai Ciputrahaji dengan
 
panjang 17 meter dan lebar 3,5 meter di Dusun
Menurut salah seorang warga setempat Ujang Wahyu (32) mengatakan, kondisi jembatan tersebut sudah rusak parah dan kayu-kayu sudah pada jebol. Selain itu, beton bangunan jembatan pun sebagian sudah ambruk dan amblas ke sungai ciputrahaji akibat terkikis gerusan air sungai. Dirinya berharap, pihak pemerintah baik Kabupaten Ciamis maupun Provinsi Jabar mau mengucurkan anggaran perbaikan jembatan yang rusak.
Cihideung Desa Cigayam Kecamatan Banjarsari
 
Kabupaten Ciamis kondisinya sangat
"Jembatan ini merupakan salah satu jembatan penunjang roda ekonomi warga dan bukan warga Desa Cigayam saja namun dari desa dan kecamatan lain pun mengunakan jembatan ini untuk keperluan aktivitas sarana perekonomian," ujar Ujang kepada INILAH.COM , Senin
membahayakan pengendara yang melintasi
(30/1/2012). Kepala Desa Cigayam Udin (63) mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melaporkan kondisi jembatan tersebut. Pihaknya pun sudah beberapa kali melayangkan permohonan perbaikan jembatan tersebut ke pemerintah.
jembatan tersebut.
 
Jembatan yang merupakan jalan penghubung
"Sejak saya menjabat kepala desa selama dua periode sampai sekarang tak satupun proposal yang di sampaikan ke pihak pemerintah terealisasi," aku Udin kepada INILAH.COM , Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, mendukung wacana pemekaran Kecamatan Banjarsari. APDSI menilai, saat ini wilayah Banjarsari terlalu gemuk, meliputi 22 desa, dengan luas wilayah mencapai 16.262 kilometer dan jumlah penduduk mencapai 104.091 jiwa. Ketua APDESI Banjarsari, Dedi Sugiarto, SP., Senin (12/1/2015), ketika dihubungi HR, via telepon selulernya, mengatakan, di Kabupaten Ciamis, Kecamatan Banjarsari merupakan wilayah yang paling luas dan memiliki penduduk paling banyak. Dedi juga menganggap, wilayah Banjarsari sudah selayaknya dimekarkan menjadi dua kecamatan. Apalagi, Desa Cigayam terdapat eks kemantren, yang notabene dipersiapkan untuk kecamatan. Menurut dia, kalau saja tidak segera dimekarkan, pembanggunan di tingkat pemerindatah desa, baik itu infrastruktur atau pembangunan lainnya dipastikan bakal lamban. Buktinya, saat ini akses jalan menuju Pasawahan belum juga diperbaiki. Lebih lanjut, Dedi berharap, melalui pemekaran kecamatan, program pembangunan bisa diarasakan secara merata oleh masyarakat. Selain itu, pembangunan di tingkat pedesaan juga bisa mengalami percepatan.
masyarakat kecamatan Banjarsari untuk
 
melakukan aktivitas roda perekonomian.
“Yang penting saat ini, semua berharap kepada Pemkab Ciamis untuk secepatnya merealisasikan pemekaran Kecamatan Banjarsari. Nanti kalau sudah mekar, baru kita melihat kedepan, mau dibawa kemana kecamatan induk dan kecamatan baru ini. Apalagi Banjarsari kecamatan terjepit oleh 2 wilayah, Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar,” ucapnya. Senada dengan itu, Kepala Desa Cikupa, Endi, ketika dihubungi lewat telepon selulernya, mengaku sangat berharap kepada Pemkab Ciamis untuk memberikan bimbingan sderta arahan, agar rencana pemekaran kecamatan tersebut segera terwujud. “Kami (kepala desa) tidak akan mempermasalahkan soal kedudukan pusat kecamatan dan lainnya, yang kami pikirkan adalah bagaimana caranya pengajuan pemekaran jangan tertunda lagi dan jangan gagal lagi seperti yang sudah-sudah,” katanya. Kepala Desa Cigayam, Dodi, mengaku sudah sejak lama menginginkan pemekaran wilayah Kecamatan Banjarsari. Dia beralasan, dalam hal pembangunan, selama ini Cigayam selalu ketinggalan dari daerah lain. Salah satu contohnya, jembatan Cihideung yang sampai saat ini dibiarkan dalam kondisi rusak.
Jembatan tersebut pun merupakan salah satu
 
jalur alternatif ke arah pantai pangandaran.
“Memang wacana pemekaran ini sudah bergulir sejak lama,” katanya. Eni, tokoh masyarakat Cigayam, dari Dusun Pangadegan, RT 01 RW 021, membenarkan wacana pemekaran yang sudah bergulir sejak lama itu. Sebagai warga biasa, Eni mengaku ingin agar pembangunan betul-betul merata. -->
Menurut salah seorang warga setempat Ujang
 
Wahyu (32) mengatakan, kondisi jembatan
== Referensi ==
tersebut sudah rusak parah dan kayu-kayu
{{reflist}}
sudah pada jebol. Selain itu, beton bangunan
 
jembatan pun sebagian sudah ambruk dan
== Pranala luar ==
amblas ke sungai ciputrahaji akibat terkikis
{{Banjarsari, Ciamis}}
gerusan air sungai. Dirinya berharap, pihak
pemerintah baik {{Kabupaten Ciamis maupun}}
Provinsi Jabar mau mengucurkan anggaran
perbaikan jembatan yang rusak.
"Jembatan ini merupakan salah satu jembatan
penunjang roda ekonomi warga dan bukan warga
Desa Cigayam saja namun dari desa dan
kecamatan lain pun mengunakan jembatan ini
untuk keperluan aktivitas sarana perekonomian,"
ujar Ujang kepada INILAH.COM , Senin
(30/1/2012).
Kepala Desa Cigayam Udin (63) mengatakan,
pihaknya sudah beberapa kali melaporkan
kondisi jembatan tersebut. Pihaknya pun sudah
beberapa kali melayangkan permohonan
perbaikan jembatan tersebut ke pemerintah.
"Sejak saya menjabat kepala desa selama dua
periode sampai sekarang tak satupun proposal
yang di sampaikan ke pihak pemerintah
terealisasi," aku Udin kepada INILAH.COM ,
Asosiasi Perangkat Desa Seluruh
Indonesia (APDESI) Kecamatan
Banjarsari, Kabupaten Ciamis,
mendukung wacana pemekaran
Kecamatan Banjarsari. APDSI menilai,
saat ini wilayah Banjarsari terlalu
gemuk, meliputi 22 desa, dengan luas
wilayah mencapai 16.262 kilometer dan
jumlah penduduk mencapai 104.091 jiwa.
Ketua APDESI Banjarsari, Dedi Sugiarto,
SP., Senin (12/1/2015), ketika dihubungi
HR, via telepon selulernya, mengatakan, di
Kabupaten Ciamis, Kecamatan Banjarsari
merupakan wilayah yang paling luas dan
memiliki penduduk paling banyak.
Dedi juga menganggap, wilayah Banjarsari
sudah selayaknya dimekarkan menjadi
dua kecamatan. Apalagi, Desa Cigayam
terdapat eks kemantren, yang notabene
dipersiapkan untuk kecamatan. Menurut
dia, kalau saja tidak segera dimekarkan,
pembanggunan di tingkat pemerindatah
desa, baik itu infrastruktur atau
pembangunan lainnya dipastikan bakal
lamban. Buktinya, saat ini akses jalan
menuju Pasawahan belum juga diperbaiki.
Lebih lanjut, Dedi berharap, melalui
pemekaran kecamatan, program
pembangunan bisa diarasakan secara
merata oleh masyarakat. Selain itu,
pembangunan di tingkat pedesaan juga
bisa mengalami percepatan.
“Yang penting saat ini, semua berharap
kepada Pemkab Ciamis untuk secepatnya
merealisasikan pemekaran Kecamatan
Banjarsari. Nanti kalau sudah mekar, baru
kita melihat kedepan, mau dibawa
kemana kecamatan induk dan kecamatan
baru ini. Apalagi Banjarsari kecamatan
terjepit oleh 2 wilayah, Kabupaten
Pangandaran dan Kota Banjar,” ucapnya.
Senada dengan itu, Kepala Desa Cikupa,
Endi, ketika dihubungi lewat telepon
selulernya, mengaku sangat berharap
kepada Pemkab Ciamis untuk
memberikan bimbingan sderta arahan,
agar rencana pemekaran kecamatan
tersebut segera terwujud.
“Kami (kepala desa) tidak akan
mempermasalahkan soal kedudukan
pusat kecamatan dan lainnya, yang kami
pikirkan adalah bagaimana caranya
pengajuan pemekaran jangan tertunda
lagi dan jangan gagal lagi seperti yang
sudah-sudah,” katanya.
Kepala Desa Cigayam, Dodi, mengaku
sudah sejak lama menginginkan
pemekaran wilayah Kecamatan
Banjarsari. Dia beralasan, dalam hal
pembangunan, selama ini Cigayam selalu
ketinggalan dari daerah lain. Salah satu
contohnya, jembatan Cihideung yang
sampai saat ini dibiarkan dalam kondisi
rusak.
“Memang wacana pemekaran ini sudah
bergulir sejak lama,” katanya.
Eni, tokoh masyarakat Cigayam, dari
Dusun Pangadegan, RT 01 RW 021,
membenarkan wacana pemekaran yang
sudah bergulir sejak lama itu. Sebagai
warga biasa, Eni mengaku ingin agar
pembangunan betul-betul merata.