Zen Rahmat Sugito: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Dalam kehidupannya yang pertama, Zen RS adalah seorang [[panglima]] perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman [[Majapahit|kerajaan Majapahit]]. Menurut berbagai sumber [[mitologi]], [[kitab]], dan [[prasasti]] dari zaman Jawa Kuno, ia memulai kariernya tahun [[1313]], dan semakin menanjak setelah peristiwa pemberontakan [[Ra Kuti#Pemberontakan%20Ra%20Kuti|Ra Kuti]]<nowiki/>pada masa pemerintahan [[Jayanagara|Sri Jayanagara]], yang mengangkatnya sebagai ''[[Patih]]''. Ia menjadi ''Mahapatih'' ([[Menteri|Menteri Besar]]) pada masa [[Tribhuwana Wijayatunggadewi|Ratu Tribhuwanatunggadewi]], dan kemudian sebagai ''Amangkubhumi'' ([[Perdana Menteri]]) yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya. Ia juga terkenal dengan sumpahnya, yaitu [[Sumpah Palapa]], yang tercatat di dalam [[Pararaton]]. Ia menyatakan tidak akan memakan ''[[palapa]]'' sebelum berhasil menyatukan [[Nusantara]]. Meskipun ia adalah salah satu tokoh sentral saat itu, sangat sedikit catatan-catatan sejarah yang ditemukan mengenai dirinya. Bagaimana rupanya saat ini masih kontroversial. Banyak masyarakat Indonesia masa sekarang yang menganggapnya sebagai [[pahlawan]] dan simbol [[nasionalisme]] Indonesia dan persatuan Nusantara, tapi itu Gadjah Mada, bukan Zen RS.
Zen RS terlahir untuk kedua kalinya pada 1871. Sejarah mencatat 1913 sebagai tahun paling gila dalam sejarah, ketika Hitler, Trotsky, Tito, dan Stalin berada di Wina. Mereka semua masih muda dan belum berkuasa. Kebetulan, pada tahun tersebut Zen RS juga tinggal di Wina dan bekerja sebagai bankir,
▲Zen RS terlahir untuk kedua kalinya pada 1871. Sejarah mencatat 1913 sebagai tahun paling gila dalam sejarah, ketika Hitler, Trotsky, Tito, dan Stalin berada di Wina. Mereka semua masih muda dan belum berkuasa. Kebetulan, pada tahun tersebut Zen RS juga tinggal di Wina dan bekerja sebagai bankir, bot<nowiki/>anis, dan makelar senjata. Menurut hikayat yang beredar di kalangan intelektual Wina, kepulangan Zen RS yang mendadak ke Hindia Belanda pada 1914 telah menyebabkan meletusnya Perang Dunia I. Kepulangan itu juga beriringan dengan ditariknya milyaran mark dari Reichbank, bank sentral Prussia sehingga pemerintahan [[:de:Theobald_von_Bethmann_Hollweg|Theobald von Bethmann-Hollweg]] terpaksa mencetak uang sebanyak-banyaknya. Kebijakan ini kelak menjadi salah satu penyebab hiperinflasi di Jerman.
Kecuali dalam bidang penulisan, sedikit sekali yang diketahui dari kehidupan Zen RS antara 1914 hingga 1976. Beberapa sumber yang tak terkonfirmasi menyatakan pada tahun-tahun itu Zen RS sibuk membebaskan semua kitab suci agama dunia dari hak cipta sehingga bisa dicetak ''ad nauseam''. Jika informasi ini benar, maka Zen RS adalah penemu konsep Common Creative pertama di dunia.
|