Ular tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
bentuk baku
Baris 39:
== Pengenalan ==
[[Berkas:Callos_rhodos_120610-0578_krw.jpg|jmpl|kiri|Postur melingkar di malam hari]]
Ular ini berukuran tidak terlalu besar, cenderung gemuk, dan agak pendek. Panjang rata-rata sekitar 76 [[sentimeter|cm]], hewan betina cenderung lebih panjang dari yang jantan; kadang-kadang dijumpai pula spesimen yang lebih panjang, hingga 91&nbsp; cm.<ref name="Meh87">{{aut|Mehrtens, J.M.}} 1987. ''Living Snakes of the World in Color''. New York: Sterling Publishers. 480 pp. ISBN 0-8069-6460-X.</ref>
 
Punggung berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan. Sepanjang bagian tengah punggung dihiasi oleh 25–30 pasang corak segitiga besar cokelat gelap, berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan; dan puncak segitiga-segitiga itu bertemu atau berseling di garis [[vertebrae|vertebral]]. Sisi samping (lateral) berwarna lebih pucat atau lebih buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap besar terletak beraturan hingga ke dekat [[anus]]. Sisi bawah tubuh putih kemerah jambuan, bebercak cokelat gelap dan terang.<ref name="tweedie"/> Keseluruhan warna punggung itu memberi kesan penyamaran yang kuat manakala ular berada di antara [[serasah]] kering.
Baris 60:
 
== Gigitan dan bisa ==
Di [[Semenanjung Malaya]] bagian utara, diperkirakan terjadi 700 kasus gigitan ular ini pada manusia setiap tahun, dengan tingkat kematian sebesar 2 persen.<ref name="USN91"/> Gigitan ular ini sangat menyakitkan, menimbulkan pembengkakan, dan kadang-kadang terjadi kematian jaringan (''gangreen'', [[nekrosis]]). Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, namun banyak korbannya yang kemudian mengalami kerusakan atau disfungsi anggota badan, atau bahkan harus diamputasi, karena ketiadaan serum anti-bisa atau keterlambatan pengobatan, juga gigitannya bisa menghentikan nadi setelah telat untuk di rawatin,paling telat gigitanya Di analisis hanya 5menit .<ref>{{aut|Warrell, D.A.}} 1986. Tropical snake bites: clinical studies in South-East Asia. In J.B. Harris (Ed.) ''Natural Toxins – animal, plant and microbial'': 25-45. Clarendon Press, Oxford.</ref>
 
Pada pihak lain, bisa ular tanah mengandung bahan [[anti-koagulan]] yang dapat mencegah [[koagulasi|pembekuan darah]]. Telah sejak lama diusulkan untuk mengisolasi bahan aktif ini, untuk kepentingan pengobatan [[trombosis]].<ref>{{aut|Reid, H.A.}} 1968. The paradox of therapeutic defibrination. ''The Lancet'' (1968), 485-486.</ref> Salah satu bahan aktif ini adalah ''ancrod'', [[enzim]] serupa-trombin yang kini digunakan secara luas untuk penelitian, dan untuk pengobatan klinis sebagai anti-koagulan.<ref>{{aut|Daltry, J.C., G. Ponnodurai, K.S. Chai, N.H. Tan, R.S. Thorpe, & W. Wuster}}. 1996. [http://pages.bangor.ac.uk/~bss166/Publications/ToxiconCallo.pdf Electrophoretic profiles and biological activities: intraspecific variation in the venom of the Malayan Pit Viper (''Calloselasma rhodostoma'')]. ''Toxicon'' '''34''': 67-80</ref>