Tashoora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dirannija (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dirannija (bicara | kontrib)
Baris 15:
 
== Penulisan Lagu ==
Semua lagu-lagu Tashoora ditulis oleh Danang Joedodarmo dan Gusti Arirang, sedangkan Dita Permatas ikut ambil bagian pada lagu “Tatap”.<ref>http://www.provoke-online.com/index.php/music/musictalk/21471-cerita-menarik-di-balik-perjalanan-musik-tashoora</ref> Pengaruh terbesar dalam penulisan lagu-lagu Tashoora adalah peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi di sekitar mereka. Oleh sebab itu, Tashoora sendiri menilai bahwa lagu mereka bisa disebut sebagai pelaporan kembali sebuah peristiwa atau reportase dengan menyelipkan tanya di tengahnya.<ref>https://www.koranbernas.id/berita/detail/tashoora-band-lokal-yang-konsisten-mengkritik</ref>
“Terang” terinspirasi dari peristiwa persekusi Ahok ([[Basuki Tjahaja Purnama|Basuki Tjahja Purnama]]) di tahun 2017.<ref>https://tirto.id/kronologi-kasus-dugaan-penistaan-agama-b457</ref>Peristiwa di mana manusia tergila-gila terhadap agama seolah kita berhenti pada sila pertama dalam Pancasila dan lupa akan keempat sila lainnya. Agama yang dibela dengan cara-cara brutal membuat Tashoora menggarisbawahi peristiwa tersebut dengan penggalan lirik “surgamu yang mana?”. Masih dari rentetan peristiwa serupa, pada bulan Maret 2017 di Jakarta, jenazah Ibu Hindun<ref>https://tirto.id/sengkarut-pilkada-dki-pada-jenazah-nenek-hindun-ckBb</ref>dan Ibu Rohbaniah<ref>https://tirto.id/rohbaniah-tak-ikut-nyoblos-tapi-jenazahnya-ditolak-disalati-ckBk</ref>ditolak untuk disolatkan di masjid setempat. Alasan di baliknya adalah pilihan politik yang membuat keduanya disebut sebagai pendukung kafir atau pembela penista agama. Peristiwa tersebut yang menjadi cerita di balik lagu “Nista”. Konflik SARA ini berpusat di Jakarta namun efeknya menyebar hingga ke daerah-daerah lain di Indonesia.<ref>https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39992156</ref><ref>https://www.brilio.net/serius/kenapa-isu-sara-mudah-jadi-alat-politik-dan-bisnis-di-indonesia-170828e.html</ref>
“Sabda”, lagu ini merupakan potret peristiwa yang terjadi di kota kelahiran Tashoora, [[Yogyakarta]]. Pemerintah Daerah provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] masih memberlakukan kebijakan yang menyebutkan bahwa non-pribumi tidak boleh memiliki tanah di Yogyakarta.<ref>https://tirto.id/mengapa-nonpribumi-tak-boleh-punya-tanah-di-yogya-bQZl</ref>Kebijakan yang sudah ada sejak 1975 ini dibuat “untuk melindungi ekonomi masyarakat lokal”.<ref>https://regional.kompas.com/read/2018/03/01/11395741/mengapa-warga-nonpribumi-tidak-boleh-punya-tanah-di-jogja?page=all</ref>Meskipun Komnas HAM sudah menegur pemerintah Yogyakarta karena kebijakan ini dinilai diskriminatif, teguran tersebut tidak ditindaklanjuti dengan positif.<ref>https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/10/161005_majalah_tanah_yogyakarta</ref>Dua peristiwa yang menjadi pijakan lagu “Sabda” adalah tuntutan Siput Lokasari - seorang warga keturunan Tionghoa - terhadap Sultan karena merasa ada diskriminasi dalam kebijakan kepemilikan tanah tersebut <ref>https://tirto.id/hikayat-siput-melawan-sultan-bRac</ref>dan tuntutan Eka Aryawan kepada lima pedangang kaki lima sebesar Rp 1,2 milyar karena menggunakan sebagian tanah tempat usahanya.<ref>http://jateng.metrotvnews.com/read/2016/01/21/472868/sengketa-lahan-pkl-eka-aryawan-disebut-ingkari-perdamaian</ref>Adanya diskriminasi, masalah dari masa lalu yang masih dianggap relevan, sampai inkonsistensi pemeritah dalam menerapkan kebijakan memunculkan banyak tanda tanya yang akhirnya ditumpahkan lewat lagu “Sabda”.
Ditulis dari berbagai macam peristiwa diskriminasi terhadap [[LGBT|LGBTQ]]<ref>https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140814_lgbt_indonesia</ref><ref>https://nasional.kompas.com/read/2016/08/21/23055511/diskriminasi.kelompok.lgbt.dan.pemerintah.yang.tutup.mata.</ref><ref>https://www.theguardian.com/cities/2016/dec/06/komunitas-lgbt-jakarta-lebih-parah-dari-senjata-nuklir-kami-cuma-ingin-diterima-kok</ref>, Ruang dapat dikatakan sebagai lagu introspeksi. Melalui lagu ini, Tashoora menyampaikan untuk selalu berani memberikan ruang terhadap diri sendiri - bahwa yang esensial adalah jujur terhadap diri sendiri.
Tatap merupakan lagu pertama yang dikerjakan oleh Tashoora. Lagu yang berbicara tentang ke-Tuhan-an ini terinpirasi dari konflik-konflik Agama yang pernah terjadi, mulai dari proses penyebaran agama di Indonesia, [[Perang Salib]], Konflik Sunni-Syiah<ref>https://wiki-indonesia.club/wiki/Perang_saudara_Islam_pertama</ref><ref>https://wiki-indonesia.club/wiki/Perang_saudara_Islam_kedua</ref>, Diskriminasi terhadap golongan [[Ahmadiyyah|Ahmadiyah]]<ref>https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42642858</ref>hingga peristiwa-peristiwa yang didasari oleh pembelaan terhadap agama.
 
== Personel ==
=== Anggota Utama ===