Siprofloksasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 65:
 
Resistensi antibiotika terhadap siprofloksasin dan jenis fluorokuinolon bisa berkembang lebih cepat, bahkan dalam masa pengobatan. Sejumlah patogen seperti [[enterococci]], ''[[Streptococcus pyogenes]]'', dan ''[[Klebsiella pneumoniae]]'' kini telah memperlihatkan resistensi terhadap siprofloksasin.<ref>M Jacobs, Worldwide Overview of Antimicrobial Resistance. International Symposium on Antimicrobial Agents and Resistance 2005.</ref> Penggunaan fluorokuinolon untuk binatang peliharaan, terutama di Eropa, juga berperan dalam hal ini.<ref>{{cite web|title=Update On Extra-Label Use Of Fluoroquinolones |url=http://www.fda.gov/AnimalVeterinary/NewsEvents/CVMUpdates/ucm127657.htm |publisher = [[Center for Veterinary Medicine]] (CVM) |date=16 July 1996 |accessdate=12 August 2009}}</ref> Sementara itu, beberapa strain ''[[Burkholderia cepacia]]'', ''[[Clostridium innocuum]]'', dan ''[[Enterococcus faecium]]'' mulai mengembangkan resistensi terhadap siprofloksasin dalam derajat yang berbeda-beda.<ref>{{cite web|title=Ciprofloxacin spectrum of bacterial susceptibility and Resistance|url=http://www.toku-e.com/Upload/Products/PDS/20120618005735.pdf |accessdate=4 May 2012}}</ref>
 
== Perhatian ==
 
=== '''Merusak perkembangan tulang rawan''' ===
Antibiotik pertama kuinolon yaitu '''asam naliksidat''' yang diperkenalkan pada tahun 1964 dan selama dua dekade terakhir telah disetujui untuk pengobatan infeksi saluran kemih (ISK) pada anak-anak berusia 3 bulan atau lebih.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Committee on Infectious Diseases|date=2006-9|title=The use of systemic fluoroquinolones|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16951028|journal=Pediatrics|volume=118|issue=3|pages=1287–1292|doi=10.1542/peds.2006-1722|issn=1098-4275|pmid=16951028}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Bradley|first=John S.|last2=Jackson|first2=Mary Anne|last3=Committee on Infectious Diseases|last4=American Academy of Pediatrics|date=2011-10|title=The use of systemic and topical fluoroquinolones|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21949152|journal=Pediatrics|volume=128|issue=4|pages=e1034–1045|doi=10.1542/peds.2011-1496|issn=1098-4275|pmid=21949152}}</ref>
 
Namun, obat ini jarang digunakan karena muncul generasi berikutnya yang lebih populer siprofloksasin (ciprofloxacin) dan levofloxacin. Pada awalnya, kedua antibiotik tersebut digunakan pada anak-anak hanya untuk perawatan paska paparan anthraks inhalasi sebelum tahun 2004.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
Kemudian pada tahun 2004, siprofloksasin mendapat persetujuan untuk pengobatan ISK dan pielonefritis (''pyelonephritis'', infeksi pada pelvis ginjal) yang rumit pada anak-anak berusia 1 sampai 17 tahun.<ref name=":1" /> Saat ini, moksifloksasin tidak disetujui untuk penggunaan anak-anak.<ref name=":1" /> Seiring meningkatnya pemakaian fluorokuinolon pada anak-anak, akhirnya pun menuai kontroversi terkait keamanannya.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
Fluorokuinolon menunjukkan efek buruk pada perkembangan tulang rawan pada hewan muda melalui inflamasi dan penghancuran sendi besar. Mekanisme arthropati ini sering tidak dapat dipulihkan, dan potensi kejadiannya pada anak-anak membatasi penggunaan fluorokuinolon pada anak-anak.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==