Wali Sanga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Walisongo dalam Kosmologi Islam |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 12:
Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis [[dakwah]] yang pertama kali didirikan oleh [[Sunan Gresik]] ([[Maulana Malik Ibrahim]]) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah).<ref name=Dahlan>Dahlan, KH. Mohammad. ''Haul Sunan Ampel Ke-555'', Penerbit Yayasan Makam Sunan Ampel, hlm 1-2, Surabaya, 1979.</ref> Para Walisongo adalah pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari [[kesehatan]], bercocok-tanam, [[Perdagangan|perniagaan]], [[kebudayaan]], [[kesenian]], kemasyarakatan, hingga ke [[pemerintahan]].
Konsep Walisongo atau Wali Sembilan dalam kosmologi Islam, sumber utamanya dapat dilacak pada konsep kewalian yang secara umum oleh kalangan penganut sufisme diyakini meliputi sembilan tingkat kewalian. Syaikh al-Akbar Muhyiddin Ibnu Araby dalam kitab ''Futuhat al-Makkiyah'' memaparkan tentang sembilan tingkat kewalian dengan tugas masing-masing sesuai kewilayahan. Kesembilan tingkat kewalian itu: 1) ''Wali Aqthab'' atau ''Wali Quthub,'' yaitu pemimpin dan penguasa para wali di seluruh alam semesta. 2) ''Wali Aimmah,'' yaitu pembantu ''Wali Aqthab'' dan menggantikan kedudukannya jika wafat. 3) ''Wali Autad'', yaitu wali penjaga empat penjuru mata angin . 4) ''Wali Abdal'', yaitu wali penjaga tujuh musim. 5) ''Wali Nuqaba,'' yaitu wali penjaga hukum syariat. 6) ''Wali Nujaba,'' yang setiap masa berjumlah delapan orang. 7) ''Wali Hawariyyun,''
== Nama para Walisongo ==
|