Shengnü: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
Sebuah kajian dari pasangan berumah tangga di Tiongkok menyatakan bahwa pria memutuskan untuk menikahi [[ketidaksetaraan ekonomi|pasangan yang lebih rendah secara sosio-ekonomi]].<ref name="PULITZER" /> "Terdapat sebuah opini bahwa pria-pria kualitas A akan menemukan wanita kualitas B, pria-pria kualitas B akan menemukan wanita kualitas C, dan pria kualitas C akan menemukan wanita kualitas D," kata Huang Yuanyuan.<ref name="BBC" /> "Masyarakat menyisakan wanita kualitas A dan pria kualitas D. Sehingga jika kamu menjadi wanita sisa, kamu adalah kualitas A."<ref name="BBC" /> Seorang [[demografer]] [[University of North Carolina]] yang mengkaji ketidakseimbangan gender di Tiongkok, Yong Cai, lebih lanjut menyatakan bahwa "pria di bawah masyarakat meninggalkan pasar pernikahan, dan susunan yang sama tersebut datang untuk membuat wanita berada di puncak masyarakat".<ref name="ATL" />
[[Berkas:Adia Chan.jpg|jmpl|190px|ka|Aktris [[Hong Kong]] [[Adia Chan]] membintangi serial dalam [[Tiongkok]]-[[Singapura]] ''[[You Are the One (serial TV Singapura)|You Are the One]]'' dimana ia memerankan anak sulung yang memikirkan karier.]]
Tiongkok, dan beberapa negara Asia lainnya, berbagi sejarah panjang pandangan pernikahan konservatif dan [[patriakhal]] dan struktur keluarga meliputi pernikahan di usia muda dan [[hipergami]].<ref name="PULITZER" /><ref name="TDM2" /><ref name="BW">{{cite news|url=http://www.businessweek.com/articles/2012-08-22/chinas-leftover-ladies-are-anything-but|title=China's 'Leftover Ladies' Are Anything But|last=Larson|first=Christina|date=23 August 2012|work=[[Bloomberg Businessweek]]|accessdate=29 March 2013|location=China}}</ref> Tekanan dari masyarakat dan keluarga telah menjadi sumber kritikan, permaluan, penyudutan sosial dan [[kecemasan sosial]] bagi beberapa wanita yang belum menikah.<ref name="PULITZER" /> Chen, wanita lain yang diwawancara oleh BBC,
Peningkatan
Sebuah gerakan di Tiongkok agar kata tersebut dicekal dari sebagian besar situs web pemerintahan, termasuk situs web Federasi Wanita Seluruh Tiongkok, secara marginal sukses.<ref name="DM" /> Pemakaian kata tersebut diubah menjadi "wanita tua yang belum menikah", namun sheng nu masih merebak dan menjadi gagasan umum.<ref name="DM" /> Istilah tersebut juga dikecam oleh beberapa feminis dengan pembukaan klub-[[klub sosial]] 'sheng nu'.<ref name="PULITZER" /> Dalam sebuah wawancara dengan penyunting fashion Sandra Bao oleh ''[[Pulitzer Center on Crisis Reporting]]'', Bao menyatakan bahwa "beberapa wanita lajang modern di Tiongkok menikmati kemerdekaan mereka dan merasa nyaman memegang hak pria, bahkan saat mereka beranjak tua." Ia kemudian menjelaskan, "Mereka tak ingin membuat kompromi karena usia atau tekanan sosial".<ref name="PULITZER" />
Baris 32:
=== Media ===
[[Berkas:Willyoumarrymeandmyfamily.jpg|jmpl|190px|Poster internasional untuk ''[[Will You Marry Me and My Family]]'', sebuah serial televisi komedi/drama urban Tiongkok tahun 2010 yang mengisahkan seorang wanita karier pada usia tiga puluhan tahunnya yang keluarganya benar-benar mencarikan pasangan yang cocok untuknya.]]
Media Tiongkok telah
Dalam membalas sebuah video musik populer berjudul "No Car, No House" tentang para lajang Tiongkok berkerah biru, video musik lainnya yang berjudul "No House, No Car" dibuat oleh sekelompok wanita dan diunggah pada Hari Wanita Internasional.<ref name="UCDM" /> Video tersebut ditonton lebih dari 1.5 juta kali pada dua hari pertama di situs video Tiongkok [[Youku]].<ref name="UCDM" /> Kepentingan komersial lainnya memberi kemajuan dari keadaan tersebut seperti peningkatan populeritas "pacar untuk undangan".<ref name="BBCR">{{cite news|url=http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-china-21192131|title=Boyfriends for hire to beat China's wedding pressure|last=Hatton|first=Celia|date=6 February 2013|work=[[BBC News]]|accessdate=29 March 2013|location=Beijing}}</ref> Konsep tersebut telah diangkat ke sebuah serial drama televisi populer berjudul ''Renting a Girlfriend for Home Reunion''.<ref name="BBCR" />
Baris 41:
Para pakar lebih lanjut menteorikan tentang keterpanjangan istilah tersebut saat [[Komisi Keluarga Berencana dan Penduduk Nasional]] telah mengeluarkan kebijakan satu anak dalam rangka "kebijakan keluarga berencana yang saintifik dan semestinya (kebijakan satu anak)" dimana batasan anak ditingkatkan.<ref name="TID" /><ref name="REU"/> He Feng dalam ''[[The China Daily]]'' menekankan, "fenomena sheng nu tidaklah seperti [[gerakan feminis]] di [[dunia Barat|Barat]], dimana wanita menuntut hak setara dalam pekerjaan dan menjunjung independensi."<ref name="TCD3" /> Selain itu, perubahan tersebut telah menjadi "anakan" dan bahwa "mungkin berdekade-dekade kemudian, akan dipandang sebagai [[perjuangan sosial]] simbolik Tiongkok dan titik balik peran wanita dalam masyarakatnya."<ref name="TCD3" />
Dalam sebuah artikel dari ''[[South China Morning Post]]'', mereka menyatakan, "dengan tekanan memuncak dan harapan
Tingkat perceraian di [[Shanghai]] dan [[Beijing]], dua pusat ekonomi paling berpenduduk di Tiongkok, makin meningkat sejak 2005 dan mencapai 30% pada 2012.<ref name="IBT1">{{cite news|url=http://www.ibtimes.com/dating-culture-china-beijings-single-leftover-women-bare-branch-men-consider-forgoing-1816114|title=Dating Culture In China: Beijing's Single 'Leftover' Women And 'Bare Branch' Men Consider Forgoing Marriage|publisher=''[[International Business Times]]''|date=13 February 2015|author=Michelle FlorCruz|accessdate=2015-04-21}}</ref> Ini adalah salah satu hal lain yang berkontribusi pada faktor-faktor seperti kencan maya dan mobilisasi orang-orang yang berkaitan dengan penekanan rata-rata usia pernikahan di Tiongkok menjadi usia 27 tahun,<ref name="IBT1" /> ditingkatkan dari usia 20 tahun pada tahun 1950, menjadikannya menyamai tren pernikahan global.<ref name="IBT1" />
|