Pada umumnya orang akan berpikir mandao terbuat dari besi seperti kebanyakankebannyakan senjata sejenisnya. Namun, kenyataanya mandao yang benar-benar asli biasanya terbuat dari besi mantikei.[https://www.boombastis.com/kehebatan-mandau/78788] Menurut literatur di [[Museum Balanga]], [[Palangkaraya]], bahan baku mandau adalah besi (''sanaman'') mantikei yang terdapat di hulu [[Sungai Matikei]], Desa [[Tumbang Atei, Sanaman Matikei, Katingan|Tumbang Atei, Sanaman Mantikei, Katingan]]. Besi ini bersifat lentur sehingga mudah dibengkokan, namun tetap memiliki sifat tajam dan kuat. Mando mantikei memiliki memiliki permukaan besi yang kasar, berbeda dengan mando pada umumnya. Permukaan mando yang kasar berasal kotoran besi mantikei.[https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/04/senjata-khas-dayak-part-1/] Mandao asli harganya dimulai dari Rp. 1 juta rupiah. Mandau asli yang berusia tua dan memiliki besi yang kuat bisa mencapai harga Rp. 20 juta rupiah per bilah. Bahan baku pembuatan mandau biasa dapat juga menggunakan besi per mobil, bilah gergaji mesin, cakram kendaraan dan besi batang lain. Peranti kerja yang digunakan terutama adalah palu, betel, dan sebasang besi runcing guna melubangi mandau untuk hiasan. Juga digunakan penghembus udara bertenaga listrik untuk membarakan nyala limbah kayu ulin yang dipakainya untuk memanasi besi. Kayu ulin dipilih karena mampu menghasilkan panas lebih tinggi dibandingkan kayu lainnya.
Mandau untuk cideramata biasanya bergagang kayu, harganya berkisar Rp. 50.000 hingga Rp. 300.000 tergantung dari besi yang digunakan. Mandau asli mempunyai penyang, penyang adalah kumpulan-kumpulan ilmu suku dayak yang didapat dari hasil bertapa atau petunjuk lelulur yang digunakan untuk berperang. Penyang akan membuat orang yang memegang mandau sakti, kuat dan kebal dalam menghadapi musuh. mandau dan penyang adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan turun temurun dari leluhur.