Gamelan Bali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) k update |
Angayubagia (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
Melalui kejadian itu, kemudian kerajaan dibagi menjadi dua. Sayangnya sebelum dinobatkan menjadi raja, Gusti Ngurah Klanting diminta membuat seperangkat gamelan yang gending-gendingnya di ambil dari lontar tersebut. Terciptalah gamelan gambang yang namanya diambil dari lontar wong gamang. Gamelan tersebut difungsikan sebagai sarana perlengkapan di dalam [[Ngaben|upacara Ngaben]] (Pitra Yadnya). Sejak saat itu atau melalui petunjuk dari I Gusti Ngurah Klanting, mulailah orang-orang mempergunakan Gambelan gambang sebagai pengiring prosesi Ngaben.
Disisi lain, salah seorang keluarga Arya Simpangan (sekaa gambang sekarang) yang dulunya pernah tinggal di kerajaan Tabanan, merasa senang dengan gambelan tersebut. Selanjutnya ia tertarik juga untuk membuat gamelan ketika pulang ke Sembuwuk. Sejak saat itulah Gambelan Gambang ada juga di Banjar Sembuwuk [[Pejeng Kaja, Tampaksiring, Gianyar|Desa Pejeng Kaja]].<ref name="Blog Kulo"/>
== Jenis Gamelan ==
Baris 41:
=== ''Gamelan Anyar'' (gamelan baru) ===
Jenis ini diperkirakan ada pada kisaran abad XX dengan ciri-ciri yang lebih menonjolkan permainan kendang. Beberapa gamelan dalam kategori ini termasuk;<ref name="Blog Kulo">{{Cite web|url= https://blogkulo.com/gamelan-bali/ |title= Gambelan (Gamelan) Bali - Alat Musik Tradisional Khas Budaya Bali|last=Kulo|first=Blog|date=2018-05-26 |website=Blog Kulo |language=id-ID |access-date=2019-02-17}}</ref>
# Adi Merdangga
# Manikasanti
|