Minicell: Perbedaan antara revisi

Meskipun laporan pertama bakteri penghasil minicell berasal dari tahun 1930,<ref name=":0">{{Cite journal|last=Frazer|first=A. C.|last2=Curtiss|first2=R.|date=1975|title=Production, properties and utility of bacterial minicells|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1098854|journal=Current Topics in Microbiology and Immunology|volume=69|pages=1–84|issn=0070-217X|pmid=1098854}}</ref> istilah ''minicell'' diciptakan pada tahun 1967 oleh kelompok Howard Adler setelah menemukan sel-sel kecil dalam strain mutan ''[[Escherichia coli]]''.<ref>{{Cite journal|last=Adler|first=H. I.|last2=Fisher|first2=W. D.|last3=Cohen|first3=A.|last4=Hardigree|first4=A. A.|date=1967-2|title=MINIATURE escherichia coli CELLS DEFICIENT IN DNA|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16591472|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=57|issue=2|pages=321–326|issn=0027-8424|pmc=PMC335508|pmid=16591472}}</ref> Terbentuknya minicell sejak itu telah didokumentasikan dalam berbagai spesies bakteri, baik Gram negatif dan Gram positif.<ref name=":0" /> Minicell umumnya dihasilkan oleh pembelahan sel yang menyimpang pada ujung kutub bebas kromosom dari bakteri berbentuk batang. Seperti sel induknya, minicell mengandung membran, [[peptidoglikan]], [[ribosom]], [[Asam ribonukleat|RNA]], protein, dan seringkalisering kali plasmid tetapi tidak ada kromosom.<ref name=":0" /> Akibatnya, minicell tidak dapat membelah atau tumbuh, tetapi mereka dapat melanjutkan proses seluler lainnya, seperti sintesis ATP, replikasi dan transkripsi DNA plasmid, dan [[Translasi (genetik)|translasi]] mRNA.