Rumah Pengasingan Bung Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{sedang ditulis}}jmpl|270px|Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Naira '''Rumah Pengasingan Bung Hatta''' merupakan tempa...'
 
Baris 21:
Semasa dalam masa pengasingan [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]] dan [[Sutan Sjahrir|Bung Sjahrir]] membuka sekolah sore yang tepatnya berada di paviliun selatan bangunan ini. Sekolah yang berbentu kelas kecil ini terdiri dari tujuh bangku dan meja belajar model lama menghadap sebuah papan tulis kayu. Dalam sekolah sore ini [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]] dan [[Sutan Sjahrir|Bung Sjahrir]] mengajari anak-anak Banda pelajaran [[aritmetika]] hingga [[bahasa Inggris]]. Syahrir mengajar anak-anak kecil, sedangkan Hatta mengajar anak yang lebih besar.
 
Dalam rangka menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme, [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]] pernah mengajak anak-anak mengecat perahu dengan warna merah-putih. Sedangkan Syahrir kerap mengajak anak-anak naik perahu ke Pulau Pisang, yang berjarak beberapa kilometer dari Neira sambil mengajari mereka bernyanyi Indonesia Raya. Mereka berdua juga mengajarkan bahwa [[Teuku Umar]] dan [[Diponegoro]] adalah pahlawan yang berjuang melawan penjajah, bukan pemberontak. Suatu hari, [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]] pernah kedapatan mengecat perahu dengan warna merah-putih tanpa warna biru satu titikpun oleh seorang Belanda yang merupakan pejabat disana. Tapi [[Mohammad Hatta|Bung Hatta]] berdalih, “Tuan kan tahu sendiri, laut sudah berwarna biru.” Si Belanda tersebut lantas pergi tanpa mengindahkan dalih Beliau<ref name="ulin">http://ulinulin.com/posts/ke-rumah-pengasingan-hatta-dan-syahrir-di-banda-neira</ref>.
 
Untuk mengenang jasa besar mereka berdua, pulau Pisang diganti namanya menjadi jadi Pulau Sjahrir sementara pulau yang terletak di tenggara [[Pulau Banda]] dinamai menjadi Pulau Hatta<ref name="ulin"/>
 
== Bagian Bangunan ==