Suku Bantik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
Sistem kepercayaan masyarakat Suku Bantik diawali oleh kepercayaan animisme sebagai kepercayaan suku.<ref name=":1" /> Mereka mempercayai adanya tempat yang memiliki kekuatan gaib.<ref name=":1" /> Selain itu sistem kepercayaan ini menyakini pula bahwa manusia dapat memiliki kekuatan lebih selain kekuatan normal yang ada dalam setiap manusia.<ref name=":1" /> Untuk mendapatkan kekuatan ini mereka harus mengikuti berbagai aturan sesuai kepercayaan tersebut.<ref name=":1" /> Dalam perkembangan kehidupan mereka terjadi peralihan pemahaman terhadap sistem kepercayaan saat masyarakat mulai menyakini ajaran Alkitab, sehingga saat ini mereka hidup dalam sistem kepercayaan Kristen. <ref name=":1">http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=16088&val=1034&title=MAKNA%20RUANG%20PUBLIK%20TERHADAP%20SETTING%20PERMUKIMAN%20MASYARAKAT%20BANTIK%20DI%20MALALAYANG%20SULAWESI%20UTARA</ref>
 
== Sosial ==
Masyarakat Suku Bantik merupakan satu komunitas yang hidup dalam satu aturan-aturan lokal yang berlaku dalam masyarakat setempat.<ref name=":1" /> Mereka hidup dalam satu lingkungan kelompok yang terpisah dengan masyarakat non Bantik.<ref name=":1" /> Ada semboyan yang berlaku dalam masyarakat setempat yaitu saling menyayangi (''hingirindang''), satu perasaan (''hintakinang''), dan saling menolong (''hintalunang'').<ref name=":2">https://media.neliti.com/media/publications/95131-ID-solidaritas-kekerabatan-suku-bangsa-bant.pdf</ref> Suku Bangsa Bantik juga dikenal dengan rukun persaudaraan s''ingkatuhang'' atau ''rukun basudara.''<ref name=":2" /> Hal tersebut dapat dilihat dari adanya kegiatan saling membantu di antara mereka melalui gotong royong tolong-menolong (''poposadeng)'' yang dipimpin oleh seorang pemimpin dikenal dengan nama ''touramo'' atau ketua rukun.<ref name=":2" /> Pimpinan tersebut bersifat resmi dan pengangkatan atau pemilihannya dilakukan oleh anggota kerabat. <ref name=":2" />