Pusat Kesenjataan Artileri Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 40:
Selama Letnan Kolonel R.M. Pratikno Kusumo Soerjo Soemarno menjabat sebagai pimpinan, kecabangan Artileri mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga Artileri di seluruh Indonesia dapat dipersatukan tanpa ada kesulitan. Namun sangat disesalkan bahwa dalam Clash II dia dibunuh oleh gerombolan yang tak bertanggung jawab di desa Djarowo (Boyolali) pada tanggal 1 Januari 1949. Sepeninggal dia Artileri mengalami masa suram, sehingga Inspektorat Artileri diperkecil menjadi Markas Besar Komando Djawa (MBKD) bagian Artileri yang berkedudukan di Kota Baru Yogyakarta.
 
Pada tanggal 23 Februari 1950 Staf MBKD bagian Artileri diperintahkan untuk pindah ke Jakarta dengan Komandan Kapten Abdul Kadir Prawiraatmadja. Staf MBKD bagian Artileri diganti menjadi Komando Artileri Angkatan Darat yang berkedudukan di Kebon Sirih No. 46 Jakarta. Tugas pimpinan Artileri pada saat itu adalah mengkoordinir satuan-satuan yang berada di Jawa, SumateraSumatra dan daerah-daerah lain. Setelah tercapainya pengakuan kedaulatan atas Indonesia dari Belanda dan untuk menambah personel dilakukan dengan cara memanggil kembali prajurit-prajurit Artileri yang masih memenuhi syarat dan menerima dari anggotaKesenjataan Infanteri diantaranya Brigif 17/TP. Guna memperoleh kader-kader Artileri yang dapat melanjutkan pada tingkat kesenjataan yang modern dan lebih maju maka diperlukan adanya suatu pendidikan Artileri.<ref>[http://pussenarmed.kodiklat-tniad.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=46&Itemid=53 "Sejarah Pussenarmed"] ''Situs Website Pussenarmed Kodiklatad''</ref>
 
== Komandan ==