Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ |
+Konteks |
||
Baris 6:
Pentingnya ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan telah diperdebatkan oleh para sejarawan. Pandangan tradisionalis berpendapat bahwa ilmu pengetahuan Islam kurang inovasi, dan terutama penting untuk menyampaikan pengetahuan kuno kepada [[Abad Pertengahan|Eropa abad pertengahan]]. Pandangan revisionis menyatakan bahwa ilmu pengetahuan Islam merupakan revolusi ilmiah. Apa pun argumennya, ilmu pengetahuan berkembang di seluruh daerah luas di sekitar Laut Tengah dan lebih jauh lagi, selama beberapa abad, di berbagai institusi.
==Konteks==
[[Berkas:Map of expansion of Caliphate.svg|thumb|220px|[[Penaklukan Islam|Ekspansi Islam]]:
{{legend|#a1584e|di bawah [[Muhammad]], 622–632}}
{{legend|#ef9070|di bawah [[Kekhalifahan Rasyidin|khalifah Rasyidin]], 632–661}}
{{legend|#fad07d|under [[Kekhalifahan Umayyah|khalifah Umayyah]], 661–750}}]]
[[Berkas:Abbasids850.png|thumb|220px|[[Kekhalifahan Abbasiyah]], 750–1261 (dan kemudian di Mesir) pada puncaknya, sekitar tahun 850]]
{{further|Sejarah Islam}}
==Referensi==
|