Walima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Walima merupakan salah satu tradisi tua pada masa kerajaan-kerajaan Islam ada di Indonesia, yang telah dilaksanakan turun-temurun antar generasi. Tradisi walima ini diperkirakan mulai ada sejak Gorontalo mengenal Islam, yaitu pada abad ke-17. Biasanya dua atau satu hari bahkan di hari-H acara yaitu tepat tanggal 12 Rabiul Awal, masjid-masjid yang ada di Gorontalo tanpa adanya perintah segera melaksanakan tradisi ini. Masyarakat tiap wilayah di Gorontalo menyiapkan kue-kue tradisional seperti kolombengi, curuti, buludeli, wapili, dan pisangi. Jadi diperkirakan sejak tahun 1673, saat kerajaan Gorontalo menetapkan semboyan ''"adat bersendikan syara' dan syara' bersendikan kitabullah"'', sejak itu tradisi walima mulai ramai dilaksanakan oleh masyarakat. Hingga saat ini, tradisi yang sudah lama ini masih terpelihara dengan baik.<ref>[http://hargo.co.id/berita/lensa-tradisi-walima-di-perayaan-maulid-nabi-di-gorontalo.html Harian Gorontalo: Lensa Tradisi Walima di Perayaan Maulid Nabi di Gorontalo]. 16 Desember 2016. Diakses 12 Maret 2019.</ref>
 
== Kegiatan ==