Amaluddin II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan jenjang Subbagian (Headline)) |
||
Baris 36:
== Awal Pemerintahan ==
Pada tahun 1862 Residen Riau [[Elisa Netscher]] mengirim seorang pegawai tingginya yang bernama [[Raja Burhanuddin]] ke [[Sumatra Timur]]. Menurut laporannya, beberapa negeri di Sumatra Timur bersedia dilindungi Belanda dan mengakui Kedaulatan [[Kesultanan Siak]], kecuali [[Asahan]] dan negeri lainnya termasuk [[Deli]]. Bahkan di Asahan berkibar bendera Inggris. Maka berangkatlah Netscher beserta asisten residen dan beberapa penguasa Siak untuk berlayar dengan Kapal Reinier Claassen menuju Sumatra Timur.
Baris 43:
Sultan juga membuat perjanjian politik dengan Belanda dengan menandatangani Acte Van Verband dan Acte Van Bevestiging.
Tahun 1866 Sultan Amaluddin II memulai kerja sama dengan pihak belanda melalui Acta van Concessie yang diberikan kepada [[Jacob Nienhuys]] untuk membuka lahan perkebunan Tembakau pertama dari daerah Mabar hingga Deli Tua yang dikenal dengan Mabar{{ndash}}Deli Toewa Contract. Kontrak ini memberi wewenang independen dari Belanda atas Kesultanan Aceh dan Siak. Nienhuys mendirikan [[Deli Maatschappij]] pada tahun 1869. Perdagangan tembakau yang maju berdampak pada semakin berkembangnya Kota [[Medan]] pada saat itu.
Baris 49:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Administrateur Sijthof met J.H. Blumer op de tabaksplantage Boeloe Tjina van de Deli-Maatschappij TMnr 60015885.jpg|jmpl|Perkebunan Tembakau oleh H. Ernst & Co.]]
Karena tidak meratanya pembagian lahan antara pemerintah kolonial dan pribumi oleh Sultan membuat seorang Kepala di Timbang Langkat, Sulung Barat geram. Sultan dengan mudahnya memberikan lahan{{ndash}}lahan kepada Pemerintah Kolonial. Sulung Barat beserta Datuk Jalil dan Datuk Kecil mengumpulkan pasukan untuk melakukan perlawanan kepada Belanda.
|