Arsitektur Batak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
'''Arsitektur Batak''' mengacu kepada yang berhubungan dengan tradisi dan desain arsitektural dari berbagai [[suku Batak]] di [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Terdapat enam kelompok suku Batak yang berbicara dalam bahasa tersendiri namun berhubungan: [[suku Angkola|Angkola]], [[suku Mandailing|Mandailing]] di sebelah selatan, [[suku Batak Toba|Batak Toba]], di sebelah utara [[suku Batak Pakpak|Pakpak]]/Dairi, [[suku Simalungun|Simalungun]], dan [[suku Karo|Karo]]. Sementara kelompok suku bangsa ini sekarang adalah umat Muslim atau Kristiani, unsur-unsur agama Batak kuno tetap ada, terutama di antara suku Karo.
''Bale'' ("balai pertemuan"), rumah, dan ''[[sopo (bangunan)|sopo]]'' ("lumbung padi") adalah tiga tipe bangunan utama yang umum dalam kelompok suku Batak yang berbeda. Rumah ini secara tradisional merupakan sebuah rumah besar
Arsitektur dan tata letak desa dari enam kelompok suku Batak juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rumah Batak Toba, misalnya, berbentuk perahu dengan [[atap pelana]] berukir yang rumit dan tonjolan atap yang menjulang. Rumah-rumah Batak Karo berdiri dalam deretan. Keduanya dibangun di atas tumpukan dan berasal dari model [[Kebudayaan Dongson|Dong-Son]] kuno.
|