Pasukan Khas Laut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 78:
Bersama dengan anggota-anggota SEALs Amerika yang menerima latihan asas komando, beberapa orang, termasuk perwira TLDM, Letnan Komandan Ahmad Ramli Kardi yang dilatih oleh SEALs ini mengikuti latihan asas komando di seluruh menu latihan asas tentara laut Amerika, khasnya di Coronado, California dan Norfolk, Virginia terutamanya latihan yang melibatkan operasi dibawah permukaan air, amfibia, sabotase serta latihan-latihan lain yang cukup sulit yang tidak dapat dilakukan oleh pasukan tentera yang biasa. Paparan berbagai pelatihan telah diberikan Resimen tentang kemampuan dan nilai-nilai yang dianggap tepat dalam merumuskan dasar bagi kemampuan pasukan khusus maritim dan mampu menangani tantangan di depan. Pada bulan April 1980, Malaysia telah menyatakan bahwa ZEE yang akan mencapai hingga 200 [[mil laut]] s dari pantai yang disediakan oleh UNCLOS. Ini dihasilkan dari keputusan negara ini sebenarnya telah mengubah karakteristik dan rencana pengembangan sebagai armada angkatan laut secara langsung bertanggung jawab untuk mengendalikan dan melindungi perairan nasional dari segala intrusi atau campur tangan kekuatan asing. Hal ini juga membuat Malaysia sebagai sebuah negara sebagai negara maritim pesisir saat ini melonjak menjadi 598.450 kilometer persegi. Selain pantai panjang mencapai sebagai negara dengan baik untuk 4.490 kilometer dan jumlah pulau milik negara juga tidak kurang 1.007 unit. Pada tanggal 1 Oktober 1982, PASKAL secara resmi ditetapkan sebagai pasukan khusus Malaysia mulai memberlakukan nya [[Zona Ekonomi Eksklusif]] (ZEE) yang mencakup 200 [[mil laut]] di perairan Malaysia. Dalam upaya untuk memperkuat klaimnya atas perairan Kepulauan Spratly dari klaim tumpang tindih dengan beberapa negara-negara regional, No.18 dari Dewan Keamanan Nasional Malaysia telah diberikan mandat untuk PASKAL sebagai pasukan anti-terroris maritim pada tahun 1991 sebagai benteng di baris delimitasi bagian depan maritim.
Pada tanggal 15 April 2009, Markas Komando PASKAL secara resmi bernama '''KD Panglima Hitam''' dalam sebuah upacara yang diadakan di markas Angkatan Laut Malaysia di Lumut, Perak oleh Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Tuanku [[Mizan Zainal Abidin]] untuk jasa kehormatan PASKAL untuk bangsa. Nama KD Panglima Hitam telah terinspirasi oleh Yang Mulia Sultan Selangor, Sultan Sharafuddin Idris Shah Al Haji, Al Marhum Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Al Haj sebagai Kapten Kehormatan Angkatan Laut. Sebanyak 34 nama-nama Sultan Perak dan 56 nama-nama umum telah diusulkan untuk TLDM dan akhirnya hanya tiga nama utama yang dianggap paling layak, itu adalah KD Panglima Hitam, KD Halilintar dan KD Maharaja Lela. Keputusan itu kemudian dibuat untuk memilih nama KD Panglima Hitam karena merupakan nama yang identik dengan seorang pahlawan yang selalu memberikan layanan penuh untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan Sultan, istana dan pemerintah. Panglima Hitam adalah julukan tradisional diberikan kepada prajurit yang telah terbukti selama era kesultanan Melayu di berbagai [[Perak]], [[Selangor]] dan [[Johor]] adalah seorang prajurit yang memiliki mistik dan sangat kuat dalam taktik senjata
Sejarah dan mitos Panglima Hitam masih tetap menjadi simbol keberanian dan karakter. Ini juga merupakan suatu gengsi, kuat tinggi dalam strategi militer dan perang di mana adalah bijaksana untuk ditiru. Judul bersejarah Panglima Hitam dapat ditelusuri sampai hari ini sebagai fakta-fakta berikut:
Baris 122:
== Operasi yang diketahui ==
* 18 Desember 2008 - Angkatan Laut Malaysia langsung bertindak untuk menyelamatkan sebuah kapal Cina yang terdaftar, '''''Zhenhua 4''''' di Teluk Aden pada hari Rabu, hari yang sama Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk menjadi lebih tegas terhadap para perompak Somalia. Para Zhenhua 4 diserang oleh perompak bersenjata sembilan sekitar tengah hari pada hari Rabu sementara berlayar di teluk dalam perjalanan dari Djibouti ke Cina. Disebut oleh Satuan Tugas Gabungan 150 (CTF-150), koalisi multinasional berpatroli di teluk bajak laut yang dipenuhi, maka itu KD Sri Indera Sakti helikopter (termasuk komando PASKAL) dikirim ke lokasi kejadian. Helikopter menembakkan dua tembakan peringatan pada perahu bajak laut
* 1 Januari 2009 - PASKAL bersama dengan KD Sri Inderasakti TLDM, dikepalai oleh Kapten Mohamad Adib Abdul Samad mengalami pertempuran pertamanya pada tahun baru ketika helikopter Fennec mengejar dua perahu ringan bajak laut dari membajak kapal tanker minyak mentah MT India Abul Kalam Azad di Teluk Aden, Somalia. Kapal 92.000 ton, dengan 40 anggota awak, sedang menuju Terusan Suez dengan beban penuh minyak mentah, berlayar di teluk pada 11:37 (waktu Malaysia) ketika diserang oleh bajak laut di dua perahu. Salah satu perahu memiliki tujuh orang di dalamnya, semua dipersenjatai dengan [[AK-47]] dan [[senapan mesin]]. Mereka melepaskan rentetan tembakan di jembatan dan area akomodasi kapal. Mereka juga mencoba untuk naik itu, sambil menjaga serangan. Namun, kapal mulai mengambil tindakan mengelak dan meningkatkan kecepatan maksimal. Ini juga ketika mengeluarkan tanda bahaya, yang dijemput oleh kapal dukungan angkatan laut Malaysia, KD Sri Indera Sakti sekitar 15 mil laut jauhnya. Dalam respon cepat, Kapten Mohamad Adib mengirim kapal yang terbawa helikopter tempur Fennec dengan bersenjata senapan mesin kembar dan penembak jitu PASKAL. Helikopter Malaysia bergabung dengan helikopter Eurocopter AS 365 Dauphin dari Angkatan Laut Kerajaan Saudi, berhasil menakuti para perompak. Kapten Abul Kalam Azad awalnya diminta untuk bergabung dengan konvoi Malaysia International Shipping Corporation, dikawal oleh Sri Indera Sakti, tetapi kemudian menerima tawaran dari sebuah kapal angkatan laut Arab Saudi untuk mengawal ke tujuan. Biro Maritim Internasional Pusat Pelaporan Pembajakan kepala Noel Choong mengatakan awak Abul Kalam Azad melihat para bajak laut dalam gaya pakaian militer .<ref>{{cite news|publisher=[[New Straits Times]]|title=''Malaysian and Saudi navy copters scare off pirates''|date=2009-01-02|accessdate=2009-01-02|url=http://www.nst.com.my/Current_News/NST/Friday/Frontpage/2441946/Article/index_html}} {{Dead link|date=October 2010|bot=H3llBot}}</ref><ref>{{cite news|publisher=[[The Star (Malaysia)|The Star]]|title=''RMN helps Indian tanker''|date=2009-01-02|accessdate=2009-01-02|url=http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2009/1/2/nation/2929832&sec=nation}}</ref>
|