Arkeologi di Kampung Lamalera: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rofinus EL (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Rofinus EL (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13:
Aturan pembagian hasil daging ikan paus yang sudah mentradisi sebagai berikut: pemilik peledang atau perahu motor, para pemburu yaitu mereka yang turut dalam peledang, ketua suku lango fujo, bagian untuk rumah adat dan ''lamafa'', bagian untuk laba ketilo, matros dan lemauri, dan juga bagian untuk para janda<ref name=":1" />.
== Peninggalan Arkeologi dari Masa Portugis dan Belanda ==
Bangunan dan benda-benda peninggalan zaman Portugis dan Belanda, yaitu:
[[Berkas:Lonceng.png|jmpl]]
<u>Lonceng</u>; berbentuk menyerupai genta tanpa tangkai, dasar bulat dengan diameter lebih kecil dari penampang lonceng, terdapat huruf dan angka menggunakan huruf latin, kode produksi di bagian dalam lonceng angka Ɔ626, dan angka tahun di bagian luar lonceng B.V.G. 1921. Lonceng digantung di halaman depan rumah kepala desa dan tetap difungsikan pada hari-hari tertentu seperti ada bahaya, ada pertemuan penting di masyarakat, dan ada pembesar/tamu penting yang berkunjung ke Kampung Lamalera <ref name=":0" />.
Ukuran lonceng: tinggi 47 cm, diameter bawah 46 cm, diameter atas 24 cm, tebal 3 cm. Dan pemukul lonceng panjang 44 cm, diameter 10 cm, tebal 3 cm<ref name=":0" />.
3. Meriam 2
|