Stasiun Pondok Cina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vincentthefish (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30:
 
== Sejarah ==
Nama Pondok Cina diambil dari nama kelurahan tempat stasiun ini berlokasi. Berdasarkan cerita yang dituturkan para sesepuh setempat, asal-usul pemberian nama "Pondok Cina" dikarenakan lokasi tersebut adalah tempat pemondokan para pedagang etnis Tionghoa yang umumnya datang dari daerah [[Kota Tua Jakarta]] dan Glodok yang akan berniaga di [[Pasar Depok]]. Pada masa penjajahan Belanda, penguasa [[VOC]], Cornelius Chastelein melarang para etnis Tionghoa untuk bermukim di Depok. Chastelein mengolah kawasan ini menjadi kawasan pertanian dengan hasil bumi melimpah dan membangun sebuah pasar. Sampai akhirnya Depok dapat mengimpormengekspor hasil buminya ke Jakarta dan berkembang menjadi kawasan makmur serta memiliki daya beli yang tinggi. Tidak heran para pedagang yang sebagian besar berasal dari tionghoapuntionghoa pun ikut berdagang di kawasan ini. Mereka merupakan pedagang kelontong dan kebutuhan pokok. Sehingga, setiap hari Minggu para pedagang Tionghoa sudah berkumpul dan membuat pemondokan di daerah yang kelak diberi nama Pondok Cina untuk kemudian mulai menjajakan dagangan di Pasar Depok pada hari Senin yang saat itu penuh pengunjung. <ref>{{cite web|url= https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/10/19/asal-nama-pondok-cina-dan-kisah-terusirnya-tionghoa-dari-pancoran-mas-411820 |title=Asal Nama Pondok Cina dan Kisah Terusirnya Tionghoa dari Pancoran Mas |author=Bambang Arifianto |publisher= Pikiran Rakyat |date=Oktober 2017 |accessdate=}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==