Galanggang Siliah Baganti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 1:
'''Galanggang Siliah Baganti''' (bahasa Indonesia: Gelanggang Silih Berganti) atau disingkat dengan GSB adalah sebuah kegiatan daerah dalam rangka untuk melestarikan silat tradisi di tengah-tengah kehidupan masyarakat .<ref>http://www.youtube.com/watch?v=oA32YA30hS0</ref> . Kegiatan ini dilakukan di berbagai tempat di kawasan Sumatra Barat. Salah satu eventnya di adakan di Kabupaten Tanah Datar dengan tema " Melestarikan Silat Tradisional Luak Nan Tuo menuju Tanah Datar sebagai pusat budaya Minangkabau" <ref>http://www.youtube.com/watch?v=6B5yw73Yyuc</ref>
GSB adalah wadah untuk menampung silat tradisional yang kaya dengan gerak, filsafat dan nilai-nilai. Di dalam kegiatan ini lebih ditekankan kepada aspek seninya dibandingkan dengan poin menjatuhkan lawan pada kejuaraan silat laga.
== Sejarah ==
GSB diadakan sebagai jawaban dari kekhawatiran pecinta [[Silat Minangkabau|silat tradisi Minangkabau]] akan tenggelamnya warisan silat Minangkabau yang kaya gerak dan nilai-nilai tersebut. Oleh sebab itu perlu ada suatu kegiatan yang tepat untuk menampung kekayaan gerakan silat tersebut. IPSI Sumatra Barat sebagai organisasi olahraga Pencak Silat mengakomodir kekhawatiran ini dengan mengadakan kegiatan festival silat tradisional. Pada awal kegiatan ini dilaksanakan, namanya adalah Festival Silat Tradisional Minangkabau (FSTM) yang diadakan di Padang tahun 1981, namun setelah beberapa kali diadakan nama kegiatan tersebut diganti dengan Galanggang Siliah Baganti dengan agar memiliki nama kegiatan festival silat ini memiliki nuansa Minangkabau dengan harapan bahwa even ini akan menjadi sebuah alek nagari (kegiatan tradisi anak nagari) yang muncul berdasarkan nilai tradisi yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pergantian nama tersebut baru dilaksanakan setelah kegiatan FSTM IV di Batu Sangkar tahun 1984.<ref name=emral/>. Pergantian nama ini diusulkan oleh salah seorang peserta rapat, [[Emral Djamal Datuk Rajo Mudo]] di dalam Rakerda ke II IPSI Sumatra Barat di Batu Sangkar, nama tersebut ditanggapi positif di dalam sidang tersebut dan akhirnya ditetapkan melalui keputusan IPSI Sumatra Barat No.074-BX /PENGDA /1984. Akhirnya, pada kegiatan kelima kalinya, nama Galanggang Siliah Baganti (GSB) digunakan untuk seterusnya.
 
Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, ajang perlombaan yang ada di IPSI lebih fokus kepada aspek laga sehingga tidak memberikan ruang kepada aspek seni untuk tampil dengan kekhasan geraknya masing-masing sesuai dengan warisan silat yang mereka terima dari para pendahulu masing-masing aliran silat. GSB adalah wadah yang tepat untuk menampung keragaman langgam gerak silat tradisional di Minangkabau. Semenjak tahun 2012, GSB adalah unit khusus yang merupakan wadah untuk menampung silat-silat tradisional di dalam struktur organisasi Pengurus Provinsi IPSI Sumatra Barat.
Baris 10:
 
== Konsep GSB ==
Konsep GSB ini adalah mempertahankan nilai-nilai tradisi silek Minangkabau. Oleh sebab itu berulang kali Emral Djamal Dt Rajo Mudo mengatakan bahwa perlu sekali '''setiap nagari menampilkan ciri khas tradisi silek''' mereka.<ref>Wawancara dengan Emral Djamal Dt Rajo Mudo di Padang 21 Desember 2013</ref>. Meskipun secara umum silek Minang tersebut sama, namun terjadi variasi-variasi antar nagari. Oleh sebab itu penting sekali tiap-tiap peserta menampilkan dan meramu tradisi khas silek daerah masing-masing menjadi sebuah rangkaian pertunjukan silat yang menarik dipandang sekaligus logis sebagaimana layaknya sebuah beladiri. Pada kenyataannya himbauan ini belum dipahami sepenuhnya oleh para peserta. Mereka cenderung tidak merasa percaya diri dengan gerakan silat tradisi mereka sendiri dan kemudian mengambil silat tradisi dari daerah lain. Kegiatan ini diharapkan mendorong para tuo silek dari setiap nagari menggali kekayaan tradisi mereka sendiri yang unik dan khas dalam bentuk rangkaian gerakan yang dimainkan dalam waktu tertentu. Semakin beragam bentuk silat tradisi yang tampil di GSB, semakin menariklah kegiatan ini ditonton. Inilah yang menjadi kekuatan dan kekhasan dari even budaya GSB.
 
== Kegiatan-kegiatan ==
Kegiatan GSB terus diadakan semenjak pertama kali digagas meskipun pelaksanaannya belum bisa terjadwal secara rutin karena berbagai kendala.<ref name=emral>Emral Djamal Dt Rajo Mudo, Galanggang Siliah Baganti (GSB) IPSI - Sumatra Barat (unpublished)</ref>.
* Festival Pencak Silat Tradisional Minangkabau I (1981) dilaksanakan di [[Padang]].
* Festival Pencak Silat Tradisional Minangkabau II (1982) dilaksanakan di [[Muaro Sinjunjung]], Kabupaten Sawahlunto Sinjunjung
Baris 26:
* Galanggang Siliah Baganti XI (2013) di Fakultas Budaya dan Seni (FBS), Universitas Negeri Padang, Air Tawa, Padang, tanggal 19-21 Desember 2013.<ref>http://www.youtube.com/watch?v=rL4rlyE15OI</ref>
 
Di [[Singapura]], ajang festival silat tradisi juga dinamakan Gelanggang Silih Berganti dimana konsep pengadaan kegiatan ini sama dengan yang dilakukan di Sumatra Barat yakni memelihara kekayaan silat tradisi tidak punah dimakan zaman .<ref>http://www.youtube.com/watch?v=0J5I8q9bYFg</ref>.
 
== Referensi ==