Suku Bukitan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Suku Bukitan adalah kelompok masyarakat [[pemburu-pengumpul]] yang tinggal di negara bagian [[Serawak|Sarawak]], [[Malaysia]] dan [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]. Tidak banyak anggotaAnggota suku ini tersisakini tidak banyak jumlahnya karena perkawinan dengan anggota suku lain dan peniruan cara hidup agrikulturalpertanian Suku Iban.<ref name=":0">{{Cite book|title=Borneo transformed : agricultural expansion on the Southeast Asian frontier|url=https://www.worldcat.org/oclc/899264932|publisher=NUS Press|date=2011|location=Singapore|isbn=9789971698300|oclc=899264932|last=Bissonnette, Jean-Franc̦ois, 1983-|last2=Bernard, Stéphane, 1969-|last3=Koninck, Rodolphe de.|first=|year=|page=83}}</ref>
 
{{Infobox ethnic group|group='''Suku Bukitan'''<br /><small>Beketan / Bakatan / Ketan / Manketa</small>|image=[[File:Sarawak; a Bakatan tribesman. Photograph. Wellcome V0037433.jpg|250px]]|caption=Orang Bukitan dari [[Sarawak]], [[Malaysia]].|population=|popplace='''[[Kalimantan]]:'''|region1={{flag|Malaysia}} ([[Sarawak]])|pop1=290 (2000)|ref1=<ref>{{cite web|url=https://www.ethnologue.com/language/bkn# |title=Bukitan, a language of Indonesia and Malaysia |publisher=[[SIL International]] |accessdate=2019-04-04}}</ref>|region2={{flag|Indonesia}} ([[Kalimantan Timur]])|pop2=700|ref2=<ref>{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/10768/ID |title=Beketan in Indonesia |publisher=[[Joshua Project]] |accessdate=2017-07-22}}</ref>|langs=[[Bahasa Bukitan]], [[Bahasa Melayu language]] ([[Melayu Sarawak]]), [[Inggris Malaysia]]|rels=[[Kristen]] (umumnya), [[Animisme]]|related=[[Suku Ukit]], Sian, Kejaman, Sekapan dan Lahanan}}
 
== Sejarah ==
Masyarakat Suku Bukitan berasal dari Palin, [[Kalimantan]]. Mereka adalah suku [[pemburu-pengumpul]]. Pada abad ke-19, mereka berpindah ke Sarawak melalui Lubok Antu dan menetap di sana. Di sana, mereka mengadopsi cara bertani orang [[Suku Iban|Iban]] sehingga menghilangkan kebiasaan berburu-mengumpul mereka. Proses 'Ibanisasi' berlanjut hingga rumah panjang orang Bukitan dan sebuah sungai diambil alih oleh orang Iban. Banyak anggota suku yang menikahi anggota suku Iban, dan di rumah panjang, mereka juga bertutur bahasa Iban selain bahasa mereka sendiri.<ref name=":0" />
 
Tak lama kemudian, orang-orang [[Suku Dayak Iban|Suku Iban]] dari [[Kapuas]] menyerang dan mangusir mereka dari kediaman mereka.<ref>{{cite book|author=Traude Gavin|title=Iban Ritual Textiles|year=2004|publisher=NUS Press|isbn=99-716-9294-5|page=4}}</ref><ref>{{cite book|editor=Vinson H. Sutlive & Joanne Sutlive|title=The Encyclopaedia of Iban Studies: O-Z|year=2001|publisher=Tun Jugah Foundation|isbn=98-340-5133-6|page=1593}}</ref> Mereka melarikan diri ke Saribas yang sekarang dikenal dengan nama [[Daftar negara bagian dan wilayah persekutuan di Malaysia|Betong]]. Di sana, mereka menetap dan membangun komunitas. Pada akhirnya, pernikahan antara Demong, anak laki-laki kepala suku mereka, Entingi, dengan Rinda, anak perempuan kepala Suku Iban, Tindin menandai perdamaian dan mereka lanjut tinggal bersama orang-orang Suku Iban.<ref>{{cite book|author=Barau Anak Gelayan|editor=Nalong Anak Buda|title=Betie Tajak Ngakak Tajai Ngelayang|year=2016|publisher=Johnny Anak Chuat|isbn=967-10174-8-7|first=|location=|page=99}}</ref><ref>{{cite book|editor=Vinson H. Sutlive & Joanne Sutlive|title=The Encyclopaedia of Iban Studies: A-G|year=2001|publisher=Tun Jugah Foundation|isbn=98-340-5131-X|page=449|last=|first=|location=}}</ref>
Baris 10:
Setelah bertahun-tahun, akibat beberapa kesalahpahaman, perang pecah di antara mereka dan Suku Bukitan kalah. Mereka lalu kabur ke berbagai tempat sebelum akhirnya menetap di Sungai Merit, anak Sungai Batang Tatau di [[Daftar negara bagian dan wilayah persekutuan di Malaysia|Bintulu]] dan sekitarnya hingga kini.<ref>{{Cite book|title=The encyclopaedia of Iban studies : Iban history, society, and culture|url=http://worldcat.org/oclc/49515181|publisher=Published by the Tun Jugah Foundation in cooperation with the Borneo Research Council|date=2001|isbn=9834051301|oclc=49515181|last=Sutlive, Vinson H. Sutlive, Joanne.|first=|year=|location=|page=449}}</ref>
 
Bukti kehadiran Suku Bukitan dapat dijumpai di berbagai daerah seperti [[Daftar negara bagian dan wilayah persekutuan di Malaysia|Saribas]] dan Lubok Antu dalam bentuk pekuburan dan nama-nama tempat kuno.<ref>{{cite book|author=Rob A. Cramb|title=Land and Longhouse: Agrarian Transformation in the Uplands of Sarawak|year=2007|publisher=NIAS Press|isbn=87-7694-010-1|first=|location=|page=108}}</ref> dan Lubok Antu dalam bentuk pekuburan dan nama-nama tempat kuno.
 
<br />
 
== Orang Asli Sarawak ==
[[Konstitusi Malaysia|Konstitusi Federal Malaysia]] menyatakan Suku Bukitan bersama beberapa suku lain di Kalimantan diberlakukan sebagai orang asli Sarawak. Di Malaysia, orang asli diberi kedudukan istimewa berupa kuota untuk posisi-posisi dalam pelayanan masyarakat, dan beasiswa, hak-hak pendidikan atau pelatihan, atau fasiitas-fasilitas khusus yang diberikan oleh Pemerintah Federal.<ref>{{Cite book|title=Suku asli dan pembangunan di Asia Tenggara|last=|first=LIM, T. G., & GOMES, A. G|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=1993|isbn=|location=Jakarta|page=163}}</ref>
<br />
== Tokoh-tokoh ==
* Jonathan Tinggang Ngabang, atlet lompat jauh Malaysia.<ref>{{cite web|url=http://www.theborneopost.com/2014/06/03/host-state-treats-sarawak-athletes-to-gawai-gathering/|title=Host state treats Sarawak athletes to Gawai gathering|date=3 June 2014|publisher=The Borneo Post|accessdate=2015-08-26}}</ref>
<br />
 
== Referensi ==