Ume Kbubu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Ume Kbubu.jpg|jmpl|Sketsa Ume Kbubu (1839-1844)<ref>{{Cite web|url=https://www.geheugenvannederland.nl/en/geheugen/view/woningen-inlanders-uit-westelijke-gedeelte-timor--natuurkundige-commissie-indi?coll=ngvn&maxperpage=36&page=3&query=timor&identifier=NAT01:NNM001000871-033|title=Woningen der inlanders, uit het westelijke gedeelte van Timor. - Memory of the Netherlands|website=www.geheugenvannederland.nl|access-date=2019-04-06}}</ref>]]
'''Ume Kbubu''' merupakan bangunan tradisional berbentuk bundar yang menjadi rumah tempat tinggal bagi [[suku Dawan]] di [[Nusa Tenggara Timur]]. Istilah Ume Tua terdiri dari dua kata yakni ''Ume'' yang berarti rumah dan ''Kbubu'' yang memiliki arti bundar.<ref>{{Cite book|title=Arsitektur tradisional daerah Nusa Tenggara Timur|url=http://worldcat.org/oclc/568703791|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah|date=1986|oclc=568703791|last=Kana, Christoffel. Abu, Rifai.}}</ref> Sejak tahun 2010, Ume Kbubu yang menjadi bagian dari arsitektur tradisional Nusa Tenggara Timur telah dimasukkan ke dalam pencatatan Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nomor registrasi 2010000034.<ref>Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. Arsitektur Tradisional Nusa Tenggara Timur. Diakses melalui https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=34 pada 2 April 2019.</ref>
 
Baris 57 ⟶ 58:
 
== Masalah ==
Pada tahun 2004, pemerintah menyoroti permasalahan yang timbul dalam Ume Kbubu. Bentuk fisik ume kbubu dianggap merupakan bentuk rumah yang jauh dari persyaratan rumah sehat sehingga menjadi penyebab tingginya angka kejadian ISPA bagi bayi.<ref name=":3" /> Hal ini karenakan bentuk ume kbubu yang dapat menyimpan panas dari hasil pembakaran dalam ruangan secara efektif.<ref name=":2" /> Pintu yang rendah yang rendah juga menambah efektivitas ume kbubu dalam mencegah asap keluar.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Purwanto|first=Semiarto Aji|last2=Hapsari|first2=Indraini|date=2018-06|title=The story of building healthful houses in East Nusa Tenggara, Indonesia|url=http://dx.doi.org/10.1590/s0104-12902018170819|journal=Saúde e Sociedade|volume=27|issue=2|pages=605–614|doi=10.1590/s0104-12902018170819|issn=1984-0470}}</ref> Kegiatan ritual adat panggang atau sei merupakan kegiatan yang biasa dilakukan orang Dawan untuk mengawetkan hasil panen jagung, kacang hijau, dan kacang merah. Sei dapat mengurangi kadar air dalam jagung dan asap atau jelaga yang dihasilkan proses tersebut dapat menjadi pelapis permukaan jagung sehingg serangga tidak bisa merusak hasil panen tersebut. <ref name=":4" /> Bentuk ume kbubu dan kebiasaan memanggang inilah yang kemudian dianggap menyebabkan kondisi tidak sehat tersebut. <ref name=":3">{{Cite book|title=Pengaruh Faktor Fisik Rumah Adat Suku Dawan terhadap Kejadian ISPA pada Bayi (di Desa Obesi dan Neonbesi Kec. Mollo Utara Kab. Timor Tengah Selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur)|url=http://worldcat.org/oclc/994172087|publisher=Diponegoro University|date=2004-04|oclc=994172087|last=Budiyono Budiyono}}</ref> <ref name=":4">{{Cite journal|last=Purwanto|first=Semiarto Aji|last2=Hapsari|first2=Indraini|date=2018-06|title=The story of building healthful houses in East Nusa Tenggara, Indonesia|url=http://dx.doi.org/10.1590/s0104-12902018170819|journal=Saúde e Sociedade|volume=27|issue=2|pages=605–614|doi=10.1590/s0104-12902018170819|issn=1984-0470}}</ref>
 
== Rujukan ==