Laboratorium kriminal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mimihitam memindahkan halaman Laboratorium Kriminal ke Laboratorium kriminal
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Laboratorium Kriminakriminal'''l adalah [[laboratorium]] yang digunakan departemen [[Polisi|kepolisian]] untuk melakukan pengenalan positif serta bukti dalam suatu kasus dan hubungannya dengan tersangka, dimana hal ini dalam rangka memecahkan suatu kasus kejahatan. Pada [[laboratorium]] [[kriminal]], individu terlatih sangat diperlukan beserta teknologinya. Beberapa di antaranya yaitu ahli [[forensik]], ahli serologi dan toksikologi. Subtansi yang diuji antara lain analisa kadar alkohol dalam darah, bercak darah, cairan narkoba dalam darah serta pengujian lainnya.<ref name=":0">{{Cite book|title=Ensiklopedia Ilmu Kepolisian|last=|first=|publisher=YPKIK|year=2005|isbn=|location=|page=}}</ref>
 
== '''Persyaratan Laboratorium Kriminal''' ==
 
 
 
== Persyaratan ==
Perlengkapan yang diperlukan untuk laboratorium kriminal sangat beragam, dan perlu dipertimbangkan lebih lanjut sebelum membeli suatu peralatan. Peralatan beragam diperlukan untuk melakukan berbagai analisis. Laboratorium Kriminal memperkerjakan Ilmuwan Forensik berkualitas dengan berbagai gelar di bidang [[Kimia]], [[Biologi]] maupun ilmu pengetahuan terkait. Selain ilmuwan, bagian pendukung perlu diperkerjakan seperti untuk mengetik berkas, laporan resmi dan kegiatan lainnya.<ref name=":0" />
 
Ruangan Laboratoriumlaboratorium Kriminalkriminal harus dirancang khusus supaya aman karena perlu menimpan zat kimia berbahaya. Sirkulasi udara dibuat dengan baik, begitu pula dengan sistem keamanannya. Hanya ahli forensik saja yang diizinkan masuk. Ruang terpisah yang dikunci juga dipasang alarm diperlukan untuk mengamankan bukti yang diawasi. Pelatihan khusus harus disediakan bagi para ahli forensik beserta petugas laboratorium kriminal. Khususnya bagi ahli forensik yang perlu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan forensik yang senantiasa berkembang.<ref name=":0" />
 
Peralatan yang biasa dijumpai dalam laboratorium kriminal antara lain, jas laboratorium, tabung reaksi, rak, slid mikroskop, plat preparat, gunting, kertas timbangan, spatula, sarung tangan, bahan-bahan kimia, obat cuci mata dan pancuran yang aman, ''spill pillows,'' selimut pengaman, kacamata pengaman, lemari pendingin, stasiun pembakaran, kotak PPPK, lemari penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar, lemari penyimpanan asam, juga alat pemadam kebakaran<ref name=":0" />.
Baris 19 ⟶ 16:
*''Perpustakaan.'' Teks-teks forensik, katalog dari perusahaan penyedia alat-alat laboratorium.
 
== '''Prosedur Pengirimanpengiriman Bukti'''bukti ==
<br />Laboratorium Kriminalkriminal wajib memiliki prosedur pengiriman bukti yang jelas, aman, serta dikirim dengan cara yang sama ke tempat yang sama. Bukti dikemas dalam amplop bersegel, berisi informasi nama tersangka, nomor laporan, kejadian, tanggal kejadian, nama polisi yang mengirimkan, tanggal pengiriman, serta mata rantai penahanan lengkap.
 
Mata rantai penahanan ini merupakan langkah penting dalam proses. Orang yang diberi wewenang untuk menahan bukti harus menandatangani mata rantai penahanan. Sehingga setiap orang yang membuka bukti harus menandatangani mata rantai. Polisi yang mengumpulkan bukti di Tempat Kejadian Perkara atau TKP merupakan orang pertama yang namanya tertulis pada mata rantai beserta tanggal di samping namanya. Di baris berikutnya tertulis nama orang-orang selanjutnya yang menerima amplop tersebut. Amplop bukti yang terkemas buruk, maupun mata rantai yang tidak sesuai dapat digunakan pengacara pembela untuk mendiskreditkan bukti.
Baris 28 ⟶ 25:
Analisa yang akan dilakukan terhadap bukti tersebut perlu dicantumkan dengan jelas untuk dilaksanakan oleh ahli forensik. Selanjutnya kasus segera dipelajari, lalu bukti dikembalikan di ruang bukti untuk menunggu dibawa ke lembaga penegak hukum maupun dihancurkan.
 
== '''Kesaksian di Pengadilan'''pengadilan ==
Ahli forensik merupakan saksi di pengadilan, karena mereka memiliki kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki untuk mengidentifikasi bukti. Sebagai saksi ahli, ahli forensik pun harus memiliki keahlian dalam berkomunikasi. Dengan keterampilan berkomunikasi yang baik, ahli forensi dapat melakukan kontak mata dengan juri dan menyampaikan temuannya secara sederhana, akurat dan tanpa keraguan.
 
== '''Catatan Kaki'''kaki ==
<references /><br />
 
[[Kategori:Kepolisian]]