Mohammad Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Judul buku : Mohammad Hatta Nama pengarang : Amrin Imran Tahun terbit : 1991 Penerbit : Mutiara sumber Widya Jumlah halaman : 156 Resume : Sejak tahun 1076 kese IPhatan Hatta mulai menurun . Umurnya 74 tahun . Dalam Minggu pertama bulan Maret 1976, ia sering merasa pusing . Dokter meminta supaya ia bersedia di rawat di rumah sakit. Dokter ragu-ragu . Tetapi Hatta berkata dengan tegas " Lakukan Operasi itu!" Ia tidak gentar sedikitpun . Operasi itu berjalan lancar . Hatta terbaring tak sadar...
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 115.178.235.167) dan mengembalikan revisi 14956458 oleh Chinamoonroll
Baris 60:
'''[[Doktor honoris causa|Dr.(HC)]] [[Drs.]] H. Mohammad Hatta''' (lahir dengan nama '''Mohammad Athar''', populer sebagai '''Bung Hatta'''; {{lahirmati|[[Fort de Kock]] (sekarang [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatra Barat]]), [[Hindia Belanda]]|12|8|1902|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|14|3|1980}}) adalah tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga [[Wakil Presiden Indonesia]] yang pertama. Ia bersama [[Soekarno]] memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamirkannya]] pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai [[Daftar Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri]] dalam [[Kabinet Hatta I]], [[Kabinet Hatta II|Hatta II]], dan [[Kabinet Republik Indonesia Serikat|RIS]]. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun [[1956]], karena berselisih dengan Presiden [[Soekarno]]. Hatta juga dikenal sebagai Bapak [[Koperasi]] Indonesia.<ref>''Mohammad Hatta, Buku 1 Kebangsaan dan Kerakyatan'', PT Pustaka LP3ES, Jakarta, 1998.</ref><ref>Galeri Buku Jakarta: [http://galeribukujakarta.com/mohammad-hatta-di-atas-segala-lapangan-tanah-air-aku-hidup-aku-gembia/ Mohammad Hatta: Di Atas Segala Lapangan Tanah Air Aku Hidup, Aku Gembira], diakses 20 Juni 2017</ref>
 
Bandar udara internasional Tangerang Banten, [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Bandar Udara Soekarno-Hatta]], menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya. Selain diabadikan di [[Indonesia]], nama Mohammad Hatta juga diabadikan di [[Belanda]] yaitu sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, [[Haarlem]] dengan nama ''Mohammed Hattastraat''.<ref>Postcode.nl: [http://www.postcode.nl/2033CJ/4 Mohammed Hattastraat 4, 2033CJ, Haarlem], diakses 20 Juni 2017</ref> Pada tahun 1980, ia meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, [[Jakarta]]. Bung Hatta ditetapkan sebagai salah satu [[Pahlawan Nasional Indonesia]] pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986.<ref>[http://www.depsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-2 Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia]'', Departemen Sosial RI Online, [[Januari]] [[2010]]. Diakses 26 Agustus 2012.</ref>
 
== Kehidupan awal ==