Arsitektur Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Baris 86:
 
Candi-candi di Jawa Timur umumnya usianya lebih muda dibandingkan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, karena pembangunannya dilakukan di bawah pemerintahan kerajaan-kerajaan penerus kerajaan Mataram Hindu, seperti Kerajaan Kahuripan, Singasari, Kediri dan Majapahit. Bahan dasar, gaya bangunan, corak dan isi cerita relief candi-candi di Jawa Timur sangat beragam, tergantung pada masa pembangunannya. Misalnya, candi-candi yang dibangun pada masa Kerajaan Singasari umumnya dibuat dari batu andesit dan diwarnai oleh ajaran Tantrayana (Hindu-Buddha), sedangkan yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit umumnya dibuat dari bata merah dan lebih diwarnai oleh ajaran Buddha.
Bentuk bangunan yang ramping meninggi, makin keatas makin ramping (dampaknya adalah bentuk padmasari di Bali).<ref name=d10>Dawson (1994), p. 10</ref> Ciri-ciri khas candi di Jawa Timur adalah : Atapnya merupakan simbol perpaduan tingkatan, puncaknya berbentuk Kubus (lingam), tidak ada simbol-simbol [[makara]], dan hanya ambang atas gapura saja yang berhiaskan kepala kala, letak candi kebanyakan menghadap kearah Barat dan terletak dibagian belakang lokasi percandian, kebanyakan Candi terbuat dari batu bata merah.<ref>{{cite web |url=http://shantigriya.tripod.com/candi/sejarahcandi/bab-bab/sejarahcandi_07.htm | title=Sejarah Candi di Indonesia|date=8 Oktober 2013}}</ref>
 
=== Stupa ===
Baris 101:
[[Batara Kala]] adalah sosok rakasa ganas sebagai dewa penguasa waktu dan berhubungan dengan sisi perusak dari Dewa Siwa. Kala adalah putera Dewa Siwa yang bergelar sebagai dewa penguasa waktu (kata kala berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya waktu). Dewa Kala sering disimbolkan sebagai rakshasa yang berwajah menyeramkan, hampir tidak menyerupai seorang Dewa. Dalam filsafat Hindu, Kala merupakan simbol bahwa siapa pun tidak dapat melawan hukum karma.
 
Dalam arsitektur candi Jawa , Kala berfungsi sebagai elemen dekoratif umum pada gerbang masuk dan dinding ,pintu candi ini biasanya dihiasi ukiran kepala kala tepat di atas-tengah pintu. Hal ini dapat ditemukan pada [[Candi Kalasan]] dan banyak candi lainnya. Relief Betara Kala digambarkan dengan kepala yang besar dengan rahang atas yang besar dibatasi oleh gigi taring besar, tetapi tanpa rahang bawah.
<center>
<gallery caption="Batara Kala" perrow="6">