Cindaga, Kebasen, Banyumas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 12:
|kepadatan =-+ 100 jiwa per km
}}
'''Cindaga''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kebasen, Banyumas|Kebasen]], [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Desa ini berada di tepian [[Sungai Serayu]], yang dahulu adalah sumber kehidupan dan aktifitas warga yang sangat penting. Seiring perubahan jaman, warga cindaga sudah jarang yang mandi dan mencuci pakaian di sungai seiring kemajuan zaman
Di Desa Cindaga terdapat dua [[rawa-rawa]] yaitu Rawa Winong yang terletak di Grumbul Werdeg dan Rawa Kalong yang terletak di Grumbul Poncot Kidul.
Selain itu juga terdapat Jembatan Lengkung lima karya monumental Bung Karno Mantan Presiden RI pertama. Jembatan yang biasa di sebut brug Plengkung oleh masyarakat sekitar tersebut, melintang diatas [[Sungai Serayu]] yang merupakan bersejarah peninggalan [[Perang Dunia II]].
Dewasa ini Desa Cindaga juga mempunyai Paguyuban Warga Desa Cindaga sebuah wadah komunitas lokal berbasis warga Cindaga baik yang berdomisili di kampung ataupun yang diperantauan.
Paguyuban Warga Desa Cindaga dicetuskan oleh salah seorang pemuda eks aktivis 98 yang bernama Eko Sulistyo Santosa,saat ini aktif menjadi penulis sebuah blog pribadi dan jejaring sosial yang beralamat di https://www.revormer.com.
Baris 32:
=== Batas wilayah ===
Sebelah Utara = [[Desa Rawalo, Kabupaten Banyumas]] dan [[Sungai Serayu]]
Sebelah Selatan = [[Desa Brani dan Sampang, Kabupaten Cilacap]]
Baris 38:
Sebelah Barat = [[Sungai Serayu]]
Sebelah Timur = [[Desa Kebasen, Kabupaten Banyumas
== Pembagian wilayah ==
|