Thailand: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 115.178.238.238) dan mengembalikan revisi 14564739 oleh Arifin.wijaya |
Menyeragamkan sistematika artikel negara |
||
Baris 15:
Pada awal [[2005]] terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas [[Muslim]]. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.
==
{{utama|
Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun [[1985]] hingga [[1995]] - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, [[Baht]], pada tahun [[1997]] menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu [[dolar AS]], Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari [[1998]] dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke [[krisis finansial Asia]].▼
Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di [[Doi Inthanon]] (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari [[Hamparan Khorat]], yang dibatasi di timur oleh sungai [[Mekong]]. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai [[Chao Phraya]] yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke [[Teluk Thailand]]. Di sebelah selatan terdapat [[Tanah Genting Kra]] yang melebar ke [[Semenanjung Melayu]].▼
Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun [[1999]]; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun [[2000]], kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun [[2001]], namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di [[Tiongkok]] dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah [[Thaksin Shinawatra]]. Pertumbuhan pada tahun [[2003]] diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun [[2004]] dan [[2005]].▼
[[Cuaca]] setempat adalah tropis dan bercirikan [[monsun]]. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembap. Kota-kota besar selain ibu kota [[Bangkok]] termasuk [[Nakhon Ratchasima]], [[Nakhon Sawan]], [[Chiang Mai]], dan [[Songkhla]].▼
Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).▼
Kerajaan Thai berbatasan dengan [[Laos]] dan [[Myanmar]] di sebelah utara, dengan [[Malaysia]] dan [[Teluk Siam]] di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan [[Kamboja]] di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°-21° [[Lintang Utara|LU]] dan 97°-106° [[Bujur Timur|BT]]▼
=== Pertanian ===▼
Thailand saat ini merupakan negara pengekspor terbesar produk pertanian dunia. Ekonomi Thailand bergantung pada ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB, dan dari sekitar 60 % dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian. Komoditi pertanian yang dihasilkan adalah beras dengan kualitas super, tapioka, karet, biji-bijian, gula, ikan dan produk perikanan lainnya. Thailand adalah produsen sekaligus eksportir terbesar dunia untuk beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman, minyak kelapa sawit, tapioka, buah-buahan dan lain-lain produk pertanian, termasuk makanan jadi. Hal ini terwujud berkat tingginya perhatian dan usaha yang diberikan oleh pemerintah Thailand dalam meningkatkan pendapatan petani, dan tentunya, hal ini juga didukung oleh model atau sistem pertanian yang baik sehingga dihasilkan kualitas pangan yang sangat baik. Itu sebabnya, negara mengelola sektor ini secara sangat serius, bahkan didukung riset dan rekayasa teknologi yang melibatkan para ahli dan pakar dunia. Melalui hasil riset dan rekayasa teknologi ini Pemerintah Thailand mengambil kebijakan untuk mengembangkan satu produk pada satu wilayah yang dikenal dengan kebijakan satu desa satu komoditas (one village one commodity) dengan memperhatikan aspek keterkaitannya dengan sektor-sektor lain (backward and forward linkages), skala ekonomi dan hubungannya dengan outlet (pelabuhan). Hal ini mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok bisnis, sehingga masing-masing wilayah memiliki kekhasan sendiri sesuai dengan potensi wilayahnya.▼
''Lihat juga: [[Pulau-pulau Thailand]].''▼
Pemerintah Thailand juga memproteksi produk pertanian dengan memberikan insentif dan subsidi kepada petani. Kebijakan ini telah mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong dan tak produktif untuk ditanami dengan tanaman yang berprospek ekspor. Sistem contract farming yang dipakai di Thailand berbeda dari yang biasa kita kenal di Indonesia. Perusahaan melakukan kontrak dengan petani tanpa mengharuskan petani menyerahkan jaminan. Di Indonesia, umumnya tanah petani menjadi agunan, sehingga kalau petani gagal, tanah mereka akan disita. Kegagalan petani akan ditanggung oleh negara. Statuta utama dalam kontrak tersebut adalah perusahaan menjamin harga minimal dari produk yang dimintanya untuk ditaman oleh petani. Jika harga pasar diatas harga kontrak, petani bebas untuk menjualnya ke pihak lain. Selain itu di Thailand juga menggunakan model pertanian Hidroponik untuk meminimalisir penggunaan tanah. Karena, disana kualitas dan kuantitas tanah kurang memadai.▼
== Politik ==▼
{{Main|politik di Thailand}}▼
[[Berkas:Ananta Samakhom.jpg|ka|jmpl|250px|Balai Takhta Ananta Samakhom, gedung parlemen lama Kerajaan Thai, di Bangkok.]]▼
Raja Thailand mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah [[konstitusi]] sekaligus merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini sangat dihormati oleh rakyatnya dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. [[kepala pemerintahan]] adalah [[Perdana Menteri Thailand|Perdana Menteri]], yang dilantik oleh raja dari anggota-anggota [[parlemen]] dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.▼
Parlemen Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua kamar, yaitu [[Parlemen Thailand|Majelis Nasional]] atau ''Rathasapha'' - รัฐสภา, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (''Sapha Phuthaen Ratsadon'' - สภาผู้แทนราษฎร) yang beranggotakan 480 orang dan [[Senat]] (''Wuthisapha'' - วุฒิสภา) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan [[kehakiman]] tertinggi adalah Mahkamah Agung (''Sandika'' - ศาลฎีกา), yang jaksanya dilantik oleh raja. Kerajaan Thai juga adalah anggota aktif [[ASEAN]].▼
=== Pembagian administratif ===
{{utama|Pembagian administratif Thailand|Provinsi di Thailand}}
Kerajaan Thai dibagi kepada 76 provinsi (''changwat''), yang dikelompokkan ke dalam 5 kelompok provinsi. Nama tiap provinsi berasal dari nama ibu kota provinsinya.
Baris 128 ⟶ 134:
Provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 795 distrik (''[[Amphoe]]''), 81 sub-distrik (''King Amphoe'') dan 50 distrik Bangkok (khet) (jumlah hingga tahun [[2000]]), dan dibagi-bagi lagi menjadi 7.236 komunitas (''[[Tambon]]''), 55.746 desa (''Muban''), 123 kotamadya (''Tesaban''), dan 729 distrik sanitasi (''Sukhaphiban'') (jumlah hingga tahun [[1984]]).
==
{{utama|
▲Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun [[1985]] hingga [[1995]] - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, [[Baht]], pada tahun [[1997]] menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu [[dolar AS]], Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari [[1998]] dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke [[krisis finansial Asia]].
▲Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun [[1999]]; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun [[2000]], kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun [[2001]], namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di [[Tiongkok]] dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah [[Thaksin Shinawatra]]. Pertumbuhan pada tahun [[2003]] diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun [[2004]] dan [[2005]].
▲Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di [[Doi Inthanon]] (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari [[Hamparan Khorat]], yang dibatasi di timur oleh sungai [[Mekong]]. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai [[Chao Phraya]] yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke [[Teluk Thailand]]. Di sebelah selatan terdapat [[Tanah Genting Kra]] yang melebar ke [[Semenanjung Melayu]].
▲Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).
▲[[Cuaca]] setempat adalah tropis dan bercirikan [[monsun]]. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembap. Kota-kota besar selain ibu kota [[Bangkok]] termasuk [[Nakhon Ratchasima]], [[Nakhon Sawan]], [[Chiang Mai]], dan [[Songkhla]].
▲=== Pertanian ===
▲Kerajaan Thai berbatasan dengan [[Laos]] dan [[Myanmar]] di sebelah utara, dengan [[Malaysia]] dan [[Teluk Siam]] di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan [[Kamboja]] di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°-21° [[Lintang Utara|LU]] dan 97°-106° [[Bujur Timur|BT]]
▲Thailand saat ini merupakan negara pengekspor terbesar produk pertanian dunia. Ekonomi Thailand bergantung pada ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB, dan dari sekitar 60 % dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian. Komoditi pertanian yang dihasilkan adalah beras dengan kualitas super, tapioka, karet, biji-bijian, gula, ikan dan produk perikanan lainnya. Thailand adalah produsen sekaligus eksportir terbesar dunia untuk beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman, minyak kelapa sawit, tapioka, buah-buahan dan lain-lain produk pertanian, termasuk makanan jadi. Hal ini terwujud berkat tingginya perhatian dan usaha yang diberikan oleh pemerintah Thailand dalam meningkatkan pendapatan petani, dan tentunya, hal ini juga didukung oleh model atau sistem pertanian yang baik sehingga dihasilkan kualitas pangan yang sangat baik. Itu sebabnya, negara mengelola sektor ini secara sangat serius, bahkan didukung riset dan rekayasa teknologi yang melibatkan para ahli dan pakar dunia. Melalui hasil riset dan rekayasa teknologi ini Pemerintah Thailand mengambil kebijakan untuk mengembangkan satu produk pada satu wilayah yang dikenal dengan kebijakan satu desa satu komoditas (one village one commodity) dengan memperhatikan aspek keterkaitannya dengan sektor-sektor lain (backward and forward linkages), skala ekonomi dan hubungannya dengan outlet (pelabuhan). Hal ini mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok bisnis, sehingga masing-masing wilayah memiliki kekhasan sendiri sesuai dengan potensi wilayahnya.
▲Pemerintah Thailand juga memproteksi produk pertanian dengan memberikan insentif dan subsidi kepada petani. Kebijakan ini telah mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong dan tak produktif untuk ditanami dengan tanaman yang berprospek ekspor. Sistem contract farming yang dipakai di Thailand berbeda dari yang biasa kita kenal di Indonesia. Perusahaan melakukan kontrak dengan petani tanpa mengharuskan petani menyerahkan jaminan. Di Indonesia, umumnya tanah petani menjadi agunan, sehingga kalau petani gagal, tanah mereka akan disita. Kegagalan petani akan ditanggung oleh negara. Statuta utama dalam kontrak tersebut adalah perusahaan menjamin harga minimal dari produk yang dimintanya untuk ditaman oleh petani. Jika harga pasar diatas harga kontrak, petani bebas untuk menjualnya ke pihak lain. Selain itu di Thailand juga menggunakan model pertanian Hidroponik untuk meminimalisir penggunaan tanah. Karena, disana kualitas dan kuantitas tanah kurang memadai.
▲''Lihat juga: [[Pulau-pulau Thailand]].''
▲== Politik ==
▲{{Main|politik di Thailand}}
▲[[Berkas:Ananta Samakhom.jpg|ka|jmpl|250px|Balai Takhta Ananta Samakhom, gedung parlemen lama Kerajaan Thai, di Bangkok.]]
▲Raja Thailand mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah [[konstitusi]] sekaligus merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini sangat dihormati oleh rakyatnya dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. [[kepala pemerintahan]] adalah [[Perdana Menteri Thailand|Perdana Menteri]], yang dilantik oleh raja dari anggota-anggota [[parlemen]] dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.
▲Parlemen Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua kamar, yaitu [[Parlemen Thailand|Majelis Nasional]] atau ''Rathasapha'' - รัฐสภา, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (''Sapha Phuthaen Ratsadon'' - สภาผู้แทนราษฎร) yang beranggotakan 480 orang dan [[Senat]] (''Wuthisapha'' - วุฒิสภา) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan [[kehakiman]] tertinggi adalah Mahkamah Agung (''Sandika'' - ศาลฎีกา), yang jaksanya dilantik oleh raja. Kerajaan Thai juga adalah anggota aktif [[ASEAN]].
== Demografi ==
Baris 201 ⟶ 202:
Masakan Kerajaan Thai mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin.
=== Olahraga ===
Ajang olahraga bergengsi di Asia tenggara [[Southeast Asian Games 2007]] diadakan di [[Nakhon Ratchasima]], Kerajaan Thai dari [[6 Desember]] sampai [[15 Desember]] [[2007]]. Ini merupakan keenam kalinya, Kerajaan Thai menjadi tuan rumah [[Southeast Asian Games]].
Dan pada [[Southeast Asian Games 2009]] Kerajaan Thai memimpin klasemen di posisi pertama<ref>[http://www.laoseagames2009.com/v1/index.aspx Sea Games 2009]</ref>.
Baris 208 ⟶ 209:
{{Portal|Thailand}}
* [[Daftar tokoh Thailand]]
== Pranala luar ==
|