Naskah ketaro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
'''Naskah Ketaro Adat Lampung''' adalah naskah yang berisikan aturan-aturan tentang cara masyarakat adat lampung untuk bertahan hidup. Naskah
== Isi Naskah ==
Dalam isi naskah ketaro adat lampung terdapat 3 bagian subtitasi, yaitu:
* '''Pertama''', Menyangkut Petunjuk karena didalamnya berisikan sebuah aturan-aturan baik untuk kehidupan diri ataupun untuk [[interaksi sosial]] dan aturan ini pula memiliki sifat yang memaksa dan mengatur, adapun melampirkan tatacara atau proses mengerjakan adat [[lampung]] dan bagaimana menjadi seperti masyarakat lampung.<ref name=":0" />
* '''Kedua''',
* '''Ketiga''', pada akhir buku dijelaskan tentang silsilah asal-usul keturunan, yakni mulai dari Tali Tunggal, sampai dengan awal abad ke-19 untuk beberapa kampung yang saat ini berada di Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Utara. Ini juga bisa dijadikan petunjuk atau pedoman untuk melacak atau menelusuri atau menjelajahi asal-mula keturunan nenek moyang orang Lampung. Nilai-nilai yang terkandung dalam naskah Ketaro Adat Lappung masih banyak yang relavan dengan kehidupan masyarakat Lampung pada saat ini.<ref name=":0" />
== Fisik Naskah Ketaro Lampung ==
Dalam kajian literatur naskah-naskah kuno lampung ternyata ditemukan berbagai bentuk dalam sebuah media penulisan dengan diklasifikasikan beberapa subtitusi seperti kulit kayu, [[Daun lontar|lontar]], [[batang bambu]], kertas dluwang dan tanduk kerbau seperti yang terdapat di museum lampung. Naskah tersebut menggunakan aksara lampung kuno, [[Bahasa arab]], dan Bahasa bali kuno. Secara keseluruhan Bahasa yang digunakan adalah [[Bahasa lampung]], [[melayu]], [[Bahasa arab]], [[Bahasa batak]], [[Bahasa jawa kuno]] dan [[Bahasa
== referensi ==
{{Reflist}}
|