Hieronimus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot: Mengganti Colantonio.jpg dengan Colantonio,_Jerome_in_his_Study.jpg
k bentuk baku
Baris 21:
'''Hieronimus''' ({{lang-lat|Eusebius Sophronius Hieronymus}}; {{lang-el|Εὐσέβιος Σωφρόνιος Ἱερώνυμος, Eusebios Sofronios Hieronumos}}; {{lang-en|'''Jerome'''}}; {{lahirmati|Stridon|27|3|347 |Betlehem| 30 |9| 420}}) adalah seorang [[presbiter|imam]], [[pengaku Iman|konfesor]], teolog, dan sejarawan. Ia lahir di [[Stridon]], sebuah desa di dekat Emona, tapal batas antara [[Dalmatia (provinsi Romawi)|Dalmatia]] dan [[Panonia]].<ref>{{cite book|last=Scheck|first=Thomas P.|title=Commentary on Matthew (The Fathers of the Church, Jilid 117)|page= 5|url=https://books.google.com/books?id=j0UmWBivNJgC&lpg=PA5&dq=Saint%20jerome%20born%20dalmatia%20pannonia&pg=PA5#v=onepage&q&f=false}} ""</ref><ref>Maisie Ward, ''Saint Jerome'', Sheed & Ward, London 1950, hlm. 7 "Dapat dipastikan bahwa Hieronimus adalah orang Italia, berasal dari daerah perbatasan antara Dalmatia and Panonia."</ref><ref>Tom Streeter, ''The Church and Western Culture: An Introduction to Church History'', AuthorHouse 2006, hlm. 102 "Hieronimus lahir sekitar 340 M di Stridon, sebuah kota kecil di timur laut Italia, pesisir utara Laut Adriatik."</ref> Ia lebih dikenal karena karya terjemahan [[Alkitab]] ke dalam [[bahasa Latin]] yang dikerjakannya (karya terjemahan ini dikenal dengan sebutan [[Vulgata]]), dan ulasan-ulasannya atas kitab-kitab [[Injil]]. Selain itu, ia juga menghasilkan banyak sekali karya tulis.<ref>{{cite book | editor1-first= Philip | editor1-last = Schaff | editor1-link = Philip Schaff |others= Henry Wace |title= A Select Library of Nicene and Post-Nicene Fathers of the Christian Church | accessdate= 2010-06-07 | url = https://books.google.com/books?id=NQUNAAAAIAAJ | volume = VI | year = 1893 | publisher = The Christian Literature Company |location=New York |series=ke-2 |ref=harv }}</ref>
 
Di bawah perlindungan [[Paus Damasus I]], Hieronimus tampil menjadi tokoh yang tersohor berkat ajaran-ajarannya tentang kehidupan moral Kristiani, khususnya di kalangan warga pusat-pusat kosmopolitan seperti Roma. Ia seringkalisering kali menyoroti kehidupan kaum perempuan, dan menuliskan wejangan-wejangan tentang cara hidup yang sepatutnya dijalani oleh seorang perempuan yang telah membaktikan diri bagi [[Yesus]]. Perhatiannya yang besar terhadap kaum perempuan tumbuh dari hubungan yang akrab dengan para pengayomnya, yakni para [[asketisme|petarak]] perempuan yang berasal dari keluarga-keluarga [[nobilis|senator]].<ref name="Megan Hale Williams 2006">Megan Hale Williams, The Monk and the Book: Jerome and the Making of Christian Scholarship, (Chicago: The University of Chicago Press, 2006)</ref>
 
Hieronimus dihormati sebagai seorang [[Santo]] dan [[Doktor Gereja]] oleh [[Gereja Katolik]], [[Gereja Ortodoks Timur]], [[Lutheranisme|gereja Lutheran]], dan [[Komuni Anglikan|gereja Anglikan]].<ref>Dalam Gereja Ortodoks Timur, Hieronimus dikenal sebagai ''Santo Hieronimus dari Stridonium'' atau ''Hieronimus Yang Terberkati''. Istilah "Yang Terberkati" ({{lang-lat|beatus}}) dalam Gereja Ortodoks Timur tidak diartikan sebagai peringkat status di bawah "Yang Kudus" ({{lang-lat|sanctus}}), seperti dalam Gereja Barat.</ref> [[kalender orang kudus|Pestanya]] dirayakan setiap tanggal 30 September.
Baris 89:
=== Surat-surat ===
[[Berkas:MatthiasStom-SaintJerome-Nantes.jpg|jmpl|kiri|''Santo Hieronimus'' karya [[Matthias Stom]]]]
[[Epistola]]e atau surat-surat Hieronimus, yang memuat beragam pokok bahasan dan menggunakan gaya bahasa yang bermutu, merupakan bagian penting dari khazanah karya tulis yang ia tinggalkan. Pilihan kata dan susunan kalimat yang ia gunakan manakala membahas permasalahan-permasalahan ilmiah, atau membabarkan penjelasan mengenai perkara-perkara hati nurani, membesarkan hati orang-orang yang terzalimi, atau menyanjung sahabat-sahabatnya, mengecam kelemahan dan kerusakan akhlak yang terjadi pada zamannya serta mencerca [[Perjantanan di Yunani kuno|pelanggaran susila]] di kalangan rohaniwan,<ref>"regulae sancti pachomii 84 regula 104.</ref> mengimbau orang untuk memilih jalan hidup [[asketisme|bertarak]] dan berpaling dari [[Dunia (teologi)|keduniawian]], atau pun ketika [[Adu ganjur|beradu argumen]] teologis dengan lawan-lawannya, tidak saja memperlihatkan gambaran yang jelas tentang alam pikiran Hieronimus tetapi juga menyingkap tahap-tahap kematangan usianya beserta ciri khasnya masing-masing. Karena tidak adanya batasan yang jelas antara surat-surat pribadi dan surat-surat yang dimaksudkan untuk disebarluaskan, di dalam surat-surat itu seringkalisering kali didapati pesan-pesan pribadi maupun risalah-risalah yang ditujukan bagi pihak-pihak selain si penerima surat.<ref>W. H. Fremantle, "Prolegomena to Jerome", V.</ref>
 
Karena sudah lama menetap di [[Roma]] dan bergaul dengan keluarga-keluarga Romawi kalangan atas yang kaya raya, Hieronimus kerap diminta oleh perempuan-perempuan yang telah mengikrarkan kaul kemurnian untuk menuliskan wejangan tentang cara hidup yang sepatutnya mereka terapkan. Untuk menanggapi permintaan perempuan-perempuan ini, Hieronimus akhirnya meluangkan banyak waktu untuk berkorespondensi dengan mereka, berkenaan dengan pantangan-pantangan dan praktik-praktik gaya hidup tertentu.<ref name="Megan Hale Williams 2006"/> Wejangan-wejangannya meliputi tata cara berbusana yang pantas, interaksi-interaksi yang semestinya dilakukan beserta cara bertingkah laku yang pantas dalam interaksi-interaksi itu, dan meliputi pula jenis-jenis santapan beserta adab bersantap. Surat-suratnya yang paling sering dicetak ulang atau dirujuk adalah surat-surat yang bersifat [[:en:hortatif|hortatif]] (bujukan), misalnya Epistola 14, ''Ad Heliodorum de laude vitae solitariae''; Epistola 22, ''Ad Eustochium de custodia virginitatis''; Epistola 52, ''Ad Nepotianum de vita clericorum et monachorum,'' semacam [[:En:epitome|epitome]] (ikhtisar) [[teologi pastoral]] dari sudut pandang asketis; Epistola 53, ''Ad Paulinum de studio scripturarum''; Epistola 57, yang juga ditujukan kepada Paulinus, ''De institutione monachi''; Epistola 70, ''Ad Magnum de scriptoribus ecclesiasticis''; dan Epistola 107, ''Ad Laetam de institutione filiae.''
Baris 108:
== Hieronimus dalam seni rupa ==
[[Berkas:Saint Jerome ( Hieronymus ).JPG|jmpl|lurus|Patung Santo Hieronimus, [[Betlehem]], [[Otoritas Palestina]], [[Tepi Barat]]]]
Dalam [[seni rupa]], Hieronimus seringkalisering kali ditampilkan sebagai salah satu dari empat doktor Gereja Latin, bersama-sama dengan [[Agustinus dari Hippo|Agustinus dari Hipo]], [[Ambrosius]], dan [[Paus Gregorius I]]. Sebagai rohaniwan yang terkemuka dari Gereja Roma, ia seringkalisering kali secara anakronistis digambarkan dalam busana khas [[kardinal]]. Bahkan saat digambarkan sebagai seorang [[anakorit]] (petapa) setengah telanjang yang hanya memiliki salib, tengkorak, dan Alkitab sebagai perlengkapan biliknya, topi merah atau benda-benda lain yang menunjukkan statusnya sebagai seorang kardinal senantiasa ditampilkan dalam gambar itu. Semasa hidupnya, jabatan kardinal belum ada. Akan tetapi pada [[renaisans|Abad Pembaharuan]] dan [[barok|Zaman Barok]], lazimnya panitera Sri Paus adalah seorang kardinal (Hieronimus adalah panitera Paus Damasus), dan oleh karena itulah benda-benda yang menjadi ciri khas seorang kardinal ikut pula ditampilkan dalam karya-karya seni rupa yang menggambarkan sosok Hieronimus.
 
Ia juga kerap digambarkan bersama seekor [[singa]], mengacu pada hagiografi populer yang meriwayatkan bahwa Hieronimus pernah menjinakkan seekor singa di padang gurun dengan mengobati luka di kaki satwa buas itu. Riwayat ini mungkin bersumber dari cerita rakyat Romawi abad ke-2 tentang [[Androkles]], atau mungkin pula bersumber dari riwayat [[Gerasimus dari Sungai Yordan|Santo Gerasimus]] yang keliru dianggap sebagai orang yang sama dengan Hieronimus (nama "Gerasimus" mirip dengan "Geronimus", yakni nama Hieronimus menurut ejaan bahasa Latin periode akhir).<ref>Hope Werness, ''Continuum encyclopaedia of animal symbolism in art'', 2006</ref><ref>"[[Eugene F. Rice, Jr.|Eugene Rice]] berpendapat bahwa kemungkinan besar riwayat tentang singa Gerasimus dilekatkan pada sosok Hieronimus pada abad ke-7, setelah invasi-invasi militer bangsa Arab memaksa banyak rahib Yunani di padang-padang gurun Timur Tengah untuk mengungsi ke Roma. Eugene Rice menduga (''Saint Jerome in the Renaissance'', hlmn. 44–45) bahwa akibat kemiripan nama Gerasimus dan Geronimus – bentuk Latin akhir untuk nama Hieronimus – seorang rohaniwan penutur bahasa Latin . . . menjadikan Santo Geronimus sebagai tokoh utama dalam sebuah riwayat yang pernah ia dengar tentang Santo ; dan bahwa penulis dari ''Plerosque nimirum'', terpikat oleh sebuah kisah yang begitu indah, begitu serasi, dan begitu menggugah dan bermakna, serta yakin bahwa sumber riwayat itu adalah para peziarah yang mendengar riwayat itu di Betlehem, menggabungkannya ke dalam riwayat hidup seorang santo favorit yang tidak memiliki mujizat-mujizat.'" {{cite book |last=Salter|first=David|title=Holy and Noble Beasts: Encounters With Animals in Medieval Literature|publisher=D. S. Brewer|isbn=9780859916240|page=12 |url=https://books.google.com/books?id=kctEkMyhztQC&pg=PA11}}</ref><ref>"sebuah kisah khayal" yang terdapat dalam pustaka abad ke-13, ''[[Legenda Aurea]]'', karya [[Jacobus da Varagine]] {{cite book |last=Williams|first=Megan Hale|title=The Monk and the Book: Jerome and the Making of Christian Scholarship|publisher=U of Chicago P|location=Chicago|isbn=978-0-226-89900-8|page=1}}</ref> Hagiografi-hagiografi Hieronimus meriwayatkan bahwa ia hidup selama bertahun-tahun di padang gurun Suriah, dan para seniman kerap menggambarkan sosoknya dengan latar belakang "alam liar", yang bagi para pelukis Eropa dapat saja berwujud hutan atau rimba.<ref>{{cite web|url=http://www.catholic-saints.info/patron-saints/saint-jerome.htm |title=Saint Jerome in Catholic Saint info |publisher=Catholic-saints.info |date= |accessdate=2014-06-02}}</ref>