Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 21:
Hutan hujan tropis Sumatra harus senantiasa dijaga kelestariannya. Terutama dari ancaman penggundulan hutan, penambahan hutan untuk pertanian dan pembuatan jalan, serta perburuan. Apabila kawasan ini tidak dilindungi, maka keanekaragaman hayati yang hidup di sana terancam punah. Selain itu, hutan hujan tropis Sumatra berperan penting dalam stabilitas suplai [[air]], [[ekologi]], dan [[ekonomi]], serta menekan pengaruh [[kekeringan]] dan [[kebakaran]].
Untuk itulah melalui sidang ke-28 [[World Heritage Commitee]] yang diselenggarakan di [[Suzhou]], [[RRC]] pada bulan Juli 2004, Hutan Hujan Tropis Sumatra diterima sebagai [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]], karena merupakan kawasan [[Hutan Lindung]] dan rumah bagi sekitar 10.000 jenis tanaman
Bagian yang menonjol dari Hutan Hujan Tropis Sumatra terdapat pada [[Pegunungan Bukit Barisan]] yang dijuluki sebagai [[Andesnya Sumatra]] Perpaduan [[Danau Gunung Tujuh]] yang sepektakuler yang merupakan Danau tertinggi di [[Asia Tenggara]] keindahan [[Gunung Kerinci]], [[Gua]], dan [[Air terjun]] membuat tempat ini semakin tepat untuk wilayah [[Konservasi]] maupun [[Pariwisata]].
Setidaknya 92 jenis [[endemis]] lokal telah diidentifikasi di [[Taman Nasional Gunung Leuser]]. Nominasi ini berisi populasi dari kedua bunga terbesar di dunia [[Rafflesia arnoldi]] dan bunga tertinggi [[Amorphophallus titanium|Amorphophallus titanum]]
== Galeri ==
|