Ibnu Rusyd: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 68:
 
== Gagasan filsafat dan ilmu agama ==
{{Filsafat}}
=== Filsafat Aristoteles dalam tradisi pemikiran Islam ===
Dalam tulisan-tulisan filsafatnya, Ibnu Rusyd berusaha mengembalikan [[Aristotelianisme]] ke jalur utama pemikiran di dunia Islam. Menurutnya, filsafat Aristoteles telah disalahartikan oleh pemikir-pemikir Muslim sebelumnya yang terpengaruh filsafat [[Neoplatonisme]], seperti [[Al-Farabi]] dan [[Ibnu Sina]].{{sfn|Fakhry|2001|p=5}}{{sfn|Leaman|2002|p=27}} Ia menolak gagasan-gagasan Al-Farabi yang menggabungkan filsafat Plato dan Aristoteles, dan Ibnu Rusyd merujuk pada perbedaan antara kedua filsuf Yunani tersebut, di antaranya penolakan Aristoteles terhadap [[teori ide]] yang diajukan Plato.{{sfn|Fakhry|2001|p=6}} Ia juga mengkritik karya-karya Al-Farabi mengenai [[logika]] karena dianggap menyalahartikan sumber-sumbernya yang berasal dari Aristoteles.{{sfn|Fakhry|2001|pp=6–7}} Ia juga panjang lebar mengkritik Ibnu Sina, yang merupakan tokoh utama Neoplatonisme di dunia Islam [[abad pertengahan]].{{sfn|Fakhry|2001|p=7}} Ia berpendapat bahwa teori Ibnu Sina mengenai [[emanasi]] (''faydh'') memiliki banyak kesalahan dan tidak berasal dari Aristoteles.{{sfn|Fakhry|2001|p=7}} Ibnu Rusyd tidak setuju dengan pendapat Ibnu Sina bahwa keberadaan (''wujud'') hanyalah aksiden ('''ard'') dari esensi (''dzat'').{{sfn|Fakhry|2001|pp=8–9}} Ibnu Rusyd berpendapat sebaliknya, bahwa sesuatu ada terlebih dahulu, dan esensi hanyalah sesuatu yang diabstraksikan dari hal yang telah ada tersebut.{{sfn|Fakhry|2001|pp=8–9}} Ia juga menolak teori modalitas Ibnu Sina serta argumen [[Burhan ash-Shiddiqin]] yang diajukan Ibnu Sina untuk membuktikan keberadaan Tuhan (Allah) sebagai sesuatu yang Wajib Ada (''wajib al-wujud'').{{sfn|Fakhry|2001|p=9}}