Insiden kelelahan penyelenggara pemilihan umum Indonesia 2019: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbarui jumlah wafat
Farhan Curious (bicara | kontrib)
Teori konspirasi: Penambahan informasi dan penghapusan judul "Teori Konspirasi" yang terlalu berlebihan.
Baris 57:
Pemerintahan provinsi Jawa Barat memberikan santunan kepada para ahli waris dari para petugas pemilu yang wafat.<ref>{{cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1198888/pemprov-jabar-beri-santunan-bagi-49-pahlawan-demokrasi-yang-wafat/full&view=ok|title=Pemprov Jabar Beri Santunan bagi 49 Pahlawan Demokrasi yang Wafat|website=Tempo|date=24 April 2019}}</ref> [[Joko Widodo]] menyebut para petugas pemilu yang menjemput ajal dalam pemilu 2019 dengan sebutan "pahlawan demokrasi".<ref>{{Cite news|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read224938/jokowi-soal-petugas-kpps-banyak-yang-meninggal-mereka-pahlawan-demokrasi.html|title=Jokowi Soal Petugas KPPS Banyak yang Meninggal: "Mereka Pahlawan Demokrasi"|editor-first=Ferry|editor-last=Hidayat|date=2019-04-24|website=Warta Ekonomi|access-date=2019-04-28}}</ref>
 
== Teori konspirasiTanggapan ==
Anggota BPN [[Mustofa Nahrawardaya]] mencurigai banyaknya jumlah petugas KPPS yang meninggal dan meminta [[autopsi]] terhadap jenazah-jenazah petugas yang meninggal agar tak "semakin misterius", meskipun dinilai tak manusiawi.<ref name="curiga">https://news.detik.com/berita/d-4536896/minta-autopsi-jenazah-kpps-meninggal-bpn-pemilu-tahun-ini-mencurigakan</ref> Sementara Wakil Ketua DPR [[Fahri Hamzah]] lebih ke arah melakukan wawancara terhadap para keluarga korban alih-alih autopsi sesambil memberikan wacana untuk pembentukan tim investigasi dan memberikan pernyataan bahwa sebagian petugas tersebut telah diracun.<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190506163601-32-392387/fahri-hamzah-soroti-temuan-petugas-kpps-meninggal-keracunan</ref> [[Ali Mochtar Ngabalin]] menyayangkan kecurigaan tersebut dengan sebutan "pernyataan yang tidak berempati".<ref>https://news.detik.com/berita/d-4535570/bpn-ingin-bongkar-jenazah-kpps-ngabalin-kasihan-keluarga-almarhum</ref>
 
[[Prabowo Subianto]] menyatakan bahwa fenomena meninggalnya ratusan petugas KPPU merupakan hal pertama terjadi pada pemilu di Indonesia. Pada pernyataan hal tersebut pula Prabowo menyerukan pihak berwajib melakukan tes visum dan pemeriksaan medis terhadap ratusan petugas KPPU yang meninggal dunia. Dalam kesempatan yang sama juga Prabowo dan [[Kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|Badan Pemenangan Nasional]] mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya petugas pemilu.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190508175423-32-393149/prabowo-serukan-tes-visum-medis-petugas-kpps-yang-meninggal|title=Prabowo Serukan Tes Visum Medis Petugas KPPS yang Meninggal|website=[[CNN Indonesia]]|date=08 Mei 2019}}</ref>
 
Berbeda dari pihak [[Koalisi Indonesia Kerja|Tim Kampanye Nasional]] menilai isu tersebut sangat bermuatan politik. TKN juga menyebutkan bahwa tim Prabowo-Sandi tidak dapat memperlihatkan data dan fakta soal kecurangan-kecurangan dan terlalu berlebihan dalam menanggapi kasus sehingga menjadi bahan politik. Namun TKN juga mendukung meninggalnya petugas pemilu itu juga perlu diusut namun hasil investigasi tersebut tidak bernuansa politis dan digunakan untuk evaluasi pelaksanaan pemilu ke depan.<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/4545516/tkn-jokowi-isu-kpps-meninggal-jadi-dagangan-politik|title=TKN Jokowi: Isu KPPS Meninggal Jadi Dagangan Politik|website=[[Detik.com]]|date=11 Mei 2019}}</ref>
 
== Referensi ==