Sastra Lampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Menolak 4 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 13397562 oleh HsfBot
Baris 1:
'''Sastra Lampung''' adalah sastra yang menggunakan [[bahasa Lampung]] sebagai media kreasi, baik sastra lisan maupun sastra tulis. Contoh Sastra Lisan Lampung adalah: Segata, Wayak, Adi Adi, Wakhahan, Berbandung, Hahiwang, dan lain lain. Sastra Lampung memiliki kedekatan dengan tradisi [[Melayu]] yang kuat dengan [[pepatah]]-petitih, [[mantera]], [[pantun]], [[syair]], dan [[cerita rakyat]].
 
== Sastra lisan ==
[[Sastra lisan]] [[Lampung]] menjadi milik kolektif [[suku Lampung]]. Ciri utamanya Upkelisanan, gan[[anonim]], Jauhdan pakelekat helemdengan kebiasaan, [[tradisi]], dan adat istiadat dalam kebudayaan masyarakat Lampung. Sastra itu banyak tersebar dalam masyarakat dan merupakan bagian sangat penting dari khazanah budaya etnis Lampung.
 
== Jenis Sastra Lisan Lampung ==
Baris 41:
''Paradinei/paghadini'' adalah puisi Lampung yang biasa digunakan dalam upacara penyambutan tamu pada saat berlangsungnya pesta pernikahan secara adat. Paradinei/paghadini diucapkan jurubicara masing-masing pihak, baik pihak yang datang maupun yang didatangi. Secara umum, isi paradinei/paghadini berupa tanya jawab tentang maksud atau tujuan kedatangan (A. Effendi Sanusi).
 
'''Contohnya 1Contoh1:'''
Penano cawono pun, tabik ngalimpuro.
Sikam jo keno kayun, tiyan sai tuho rajo.