Kebo Iwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{refimprove}}
 
'''Kebo Iwa''' adalah salah seorang [[panglima]] [[militer]] [[Bali]] pada masa pemerintahan [[Śri Astasura Ratna Bumi Banten|Prabu Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten]] pada awal [[abad ke-14]]. Nama lain dari Kebo Iwa adalah '''Kebo Wandira''' atau '''Kebo Taruna''' yang bermakna ''[[kerbau]] yang perjaka''. Pada masa itu, nama-nama binatang tertentu seperti ''kebo'' (kerbau), gajah, ''mahisa'' (banteng), ''banyak'' (angsa) lazim dipakai sebagai titel kehormatan khususnya di Bali ataupun [[Jawa]].
 
Panglima muda yang bertempat tinggal di [[Blahbatuh, Gianyar|desa Blahbatuh]] dan anak dari Panglima Rakyan Buncing ini sering digambarkan sebagai pemuda bertubuh tinggi besar yang mengusai seni perang selain ilmu arsitektur. [[Undagi]] (arsitek tradisonal Bali) ini membangun berbagai tempat ibadah di Bali dan tak segan-segan mengangkut sendiri batu-batu besar dengan kekuatan fisiknya.