Rumah panggung Betawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 58:
Masyarakat Betawi di daerah pesisir menggantungkan hidupnya dengan mencari ikan di laut. Bentuk rumah panggung mengikuti pola hidup mereka sebagai nelayan. Dalam sejarahnya sebagian ibu kota Jakarta memang dibangun di atas daerah [[Rawa|rawa-rawa]]. Dengan demikian bentuk rumah panggung merupakan konsep yang dinilai paling aman.{{Sfn|Habitat for Humanity Indonesia|(2016)|p=9 : “ Selain itu, dalam sejarahnya sebagian ibu kota Jakarta juga dibangun di atas daerah rawa, sehingga bentuk rumah Panggung ini dinilai paling aman ..."}}
Salah satu dari sedikit rumah panggung milik Betawi Pesisir adalah Rumah si Pitung yang terletak di Marunda, Jakarta Utara. Total ada 40 tiang penyangga yang masing-masing tingginya mencapai 1,5 m.{{Sfn|Anom|(1996)|p=75 : “Rumah Si Pitung ini menghadap ke laut utara. Rumah tersebut merupakan rumah panggung yang ditopang oleh 40 buah tiang berbentuk bulat dan persegi panjang tingginya kira-kira 1,5 m ..."}} Hunian berkolong tinggi pada masyarakat Betawi Pesisir bertujuan untuk mengatasi air laut yang pasang, sehingga air laut tidak sampai menjangkau lantai rumah.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.medcom.id/properti/arsitektur/DkqqBqZk-apa-nama-tipe-rumah-si-doel-dalam-tradisi-betawi|title=Apa Nama Tipe Rumah Si Doel dalam Tradisi Betawi?|last=Badriyah|first=Laela|date=14 Februari 2019|website=medcom|access-date=15 April 2019}}</ref>{{Sfn|Swadarma|(2014)|p=15 :"Rumah Betawi pesisir umumnya berkolong tinggi untuk menghindari air laut pasang ..."}} Kolong panggung rumah di Marunda biasanya tidak dimanfaatkan, hal ini karena kolong selalu digenangi air laut. Rumah tipe panggung memiliki keuntungan ekologis. Tanah di kolong bangunan bisa berfungsi sebagai resapan air. Jika pasang atau banjir datang, air yang menggenang akan terserap ke dalam tanah. Dengan demikian tempat tinggal keluarga tetap aman dan para anggota keluarga masih bisa menjalankan aktivitas mereka seperti biasa.{{Sfn|Habitat for Humanity Indonesia|(2016)|p=9 : “Ada keuntungan ekologis dari rumah tipe Panggung,
yaitu tanah di bagian bawah bangunan akan berfungsi
sebagai tempat untuk resapan air ..."}}
|