Ruangrupa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
D.elsara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
D.elsara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 123:
 
ruangrupa berangkat sebagai ekosistem seni rupa kontemporer yang dikembangkan dari model kerja yang bersifat nirlaba. Sebagian besar dukungan operasional dari setiap kolektif didapat dari lembaga donor, sponsor, dan pendanaan mandiri dari unit usaha, di samping dana sukarela dari para anggota kolektif. Ketika memutuskan untuk bekerja bersama sebagai Ekosistem, ruangrupa bersama Serrum dan Grafis Huru Hara mencoba membuat sistem lumbung bersama di mana seluruh sumber daya dikumpulkan dan dibagi secara proporsional, sesuai dengan kebutuhan setiap kolektif.
[[Berkas:Anggota ruangrupa.jpg|alalt=Kesepuluh anggotaAnggota inti ruangrupa saat ini. Dari kiri ke kanan: Reza Afisina, Indra Ameng, Farid Rakun, Daniella F. Praptono, Iswanto Hartanto, Ajeng Nurul Aini, Ade Darmawan, Julia Sarisetiati, dan Mirwan Andan. (Foto: Jin Panji - GUDSKUL)|pus|jmpl|800x800px|Kesepuluh anggotaAnggota inti ruangrupa saat ini. Dari kiri ke kanan: Reza Afisina, Indra Ameng, Farid Rakun, Daniella F. Praptono, Iswanto Hartanto, Ajeng Nurul Aini, Ade Darmawan, Julia Sarisetiati, dan Mirwan Andan. (Foto: Jin Panji - GUDSKUL)]]
Gudskul mengembangkan program berbayar sebagai bentuk dukungan terhadap sebuah model distribusi pengetahuan. Model ini merupakan salah satu strategi yang diterapkan untuk menciptakan sistem keberlanjutan yang mandiri. Sistem berbayar ini memungkinkan setiap peserta yang terlibat dalam Gudskul untuk saling mendukung satu sama lain dan tersedia dalam beberapa pilihan pembiayaan, dengan sistem donasi maupun swadaya.