Pada tahun 1091 Ruggeru, untuk menghindari serangan dari Afrika Utara, berlayar dengan armada untuk menaklukkan [[Malta]]. Kapalnya sampai di pulau itu sebelum yang lain. Saat mendarat, beberapa pembela yang dihadapi Normandia mundur dan hari berikutnya Ruggeru berbaris ke ibukotaibu kota [[Mdina]]. Syaratnya dibicarakan dengan ''[[qadi]]'' setempat. Disepakati bahwa pulau-pulau tersebut akan menjadi [[Upeti|anak sungai]] comte secara pribadi dan bawah ''qadi'' harus terus mengelola pulau-pulau itu. Dengan perjanjian tersebut, banyak tahanan Yunani dan tahanan Kristen lainnya dibebaskan, yang meneriakkan Ruggeru ''[[Tuhan Kasihanilah Kami|Kyrie eleison]]''. Ia meninggalkan kepulauan dengan banyak orang yang ingin bergabung dengannya dan begitu banyak yang berada di kapalnya sehingga hampir tenggelam, menurut Geoffrey Malaterra. Legenda Malta mengatakan bahwa sang Comte memberi orang Malta bendera merah dan putih mereka dengan memotong sebagian spanduknya. Misa diadakan setahun sekali untuk mengenang sang Comte di Katedral Mdina, sebagai pengakuan atas peran sang Comte dalam membebaskan umat Kristen Malta dari dominasi dan kekuasaan Muslim.